Terapkan Kebijakan Baru, Twitter Kehilangan 1 Juta Pengguna Pada Kuartal II/2018

Annisa Sulistyo Rini
Sabtu, 28 Juli 2018 | 14:52 WIB
Ilustrasi twitter./Reuters
Ilustrasi twitter./Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Twitter Inc. kehilangan sekitar 1 juta pengguna aktif bulanan pada kuartal II/2018, sehingga jumlahnya sekarang 335 juta. Penurunan ini akan terus terjadi seiring upaya perusahaan asal AS ini untuk menghapus akun-akun palsu.

Semenjak Twitter memberlakukan kebijakan ini pada awal Juli 2018, jumlah pengguna pun mengalami penurunan terbesar sejak 2016.

Seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (27/7/2018), perusahaan menyatakan upaya bersih-bersih melalui penghapusan akun otomatis dan spam memiliki beberapa dampak pada metrik pengguna pada kuartal II/2018.

Twitter juga memprioritaskan untuk mengatasi akun-akun yang mencurigakan, menekan ujaran kebencian, serta konten kekerasan dalam program ini. Upaya tersebut juga diharapkan dapat menarik lebih banyak pengguna.

Tuduhan campur tangan Rusia dalam Pilpres AS 2016 dengan menyebarkan konten menyesatkan atau memecah belah melalui media sosial menjadi pendorong Twitter untuk meningkatkan kontrol atas akun dan konten yang penting.

Twitter, seperti rivalnya Facebook, menghadapi tekanan regulator di beberapa negara untuk membersihkan ujaran kebencian, konten kekerasan, dan informasi palsu. Perusahaan ini juga dituntut untuk memberikan perlindungan yang lebih baik untuk data pengguna serta lebih terbuka terkait belanja iklan politik.

Twitter melaporkan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan proyeksi karena didorong oleh perhelatan Piala Dunia 2018, iklan video, dan pendapatan iklan secara global. Perusahaan ini juga menghasilkan pendapatan dari perizinan penggunaan data.

Gelaran Piala Dunia 2018 berkontribusi sebesar US$30 juta terhadap pendapatan pada kuartal II/2018. Walaupun demikian, Direktur Keuangan Twitter Ned Segal mengatakan bahwa Piala Dunia, yang masih berlangsung pada awal kuartal III/2018, meraup pendapatan yang lebih rendah pada dua pekan terakhirnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper