Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Teken Kontrak Pasok 2.029 MVA ke 18 Investor di Sulawesi

PT PLN (Persero) siap menyuplai listrik sebesar 2.029 megavolt ampere (MVA) untuk memenuhi kebutuhan industri dan bisnis di Sulawesi, terutama smelter yang tersebar di Sulawesi bagian Tenggara.
Saluran Transmisi merupakan media yang digunakan untuk mentransmisikan tenaga listrik dari Generator Station/ Pembangkit Listrik sampai distribution station hingga sampai pada konsumer pengguna listrik. /pln.co.id
Saluran Transmisi merupakan media yang digunakan untuk mentransmisikan tenaga listrik dari Generator Station/ Pembangkit Listrik sampai distribution station hingga sampai pada konsumer pengguna listrik. /pln.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) siap menyuplai listrik sebesar 2.029 megavolt ampere (MVA) untuk memenuhi kebutuhan industri dan bisnis di Sulawesi, terutama smelter yang tersebar di Sulawesi bagian Tenggara.

Pada Senin (23/7/2018), PLN menandatangani perjanjian transaksi listrik dengan 13 investor di Sulawesi. Selanjutnya, PLN juga akan segera menandatangani MoU dengan lima investor lainnya. Para investor ini membangun smelter, kawasan industri, kawasan perumahan, hingga pengolahan LNG.

Direktur Bisnis Regional Sulawesi PLN Syamsul Huda mengatakan, dari 18 investor tersebut total listrik yang dapat diserap mencapai 2.029 MVA.

“Pertumbuhan pembangunan di Sulawesi tercermin juga melalui acara Welcome to Celebes ini, dimana melalui penandatanganan tersebut, artinya PLN berkomitmen menjamin pasokan listrik untuk para pelanggan dan pelanggan juga berkomitmen untuk selalu menjadikan PLN sebagai rekan kerja. Ini juga menjadi bukti bahwa PLN siap memberikan solusi kelistrikan untuk para pelanggan dan calon pelanggan,” ujar Huda dalam keterangan tertulisnya dikutip pada Selasa (24/7/2018).

Bupati Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah menyampaikan bahwa program PLN untuk energize industri ini merupakan reformasi birokrasi dalam bidang pelayanan.

"Apa yang dilakukan PLN ini merupakan reformasi birokrasi dalam bidang pelayanan. Kunci untuk mengentaskan kemiskinan serta memperoleh pendidikan dan ekonomi yang memadai adalah PLN. Dengan listrik dari PLN maka terwujud semua itu," kata Nurdin.

Salah satu pelanggan PLN dari industri smelter, yakni Direktur PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia Jos Stefan Hideky menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah daerah Bantaeng dan PLN

"40 MVA untuk industri smelter kami sudah tersambung PLN. Terima kasih untuk Pemda Kab. Bantaeng serta PLN yang telah siang dan malam membantu proses penyambungan di lapangan. Mudah-mudahan kerjasama penyambungan listrik untuk industri kami dapat terus dilaksanakan," ujar Jos.

Dengan kerja sama antara PLN dan sektor industri ini diharapkan dapat menciptakan multiplier effect, dimana terdapat peningkatan penyerapan tenaga kerja dan mendorong roda perekonomian di Sulawesi khususnya dan Indonesia secara umum.

 

Dalam perhelatan Welcome to Celebes ini, 13 investor dari Sulawesi yang menandatangani perjanjian transaksi listrik, antara lain:

1. Energize 40 MVA untuk PT Huadi Nickel Alloy Indonesia

2. Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) 350 MVA untuk PT Ceria Nugraha Indotama

3. MoU (Memorandum of Understanding (MoU) untuk kebutuhan 37 MVA PT Sinergi Mutiara Cemerlang

4. MoU untuk kebutuhan 35 MVA KIMA Maros

5. MoU untuk kebutuhan 45 MVA Center Point of Indonesia

6. MoU untuk kebutuhan 35 MVA South Sulawesi LNG

7. MoU untuk kebutuhan 73 MVA FKS Land

8. MoU untuk kebutuhan 770 MVA Kawasan Industri Bantaeng

9. MoU untuk kebutuhan 44 MVA PT Macika Mineral Industri

10. MoU untuk kebutuhan 100 MVA PT And & Fang Brothers

11. MoU untuk kebutuhan 45 MVA PT Banyan Tumbuh Lestari

12. MoU untuk kebutuhan 7 MVA PT Pani Bersama Tambang

13. MoU untuk kebutuhan 75 MVA PT Gorontalo Minerals

Adapun untuk 5 investor lainnya yang akan segera menindaklanjuti penandatanganan MoU dengan PLN pada tahap kedua adalah sebagai berikut:

1. PT Sarana Mineralindo untuk kebutuhan 70 MVA

2. PT PBI (Mineral Bumi Nusantara) untuk kebutuhan 150 MVA

3. PT Gorontalo Sejahtera Mining untuk kebutuhan 15 MVA

4. PT Arafura Surya Alam untuk kebutuhan 31 MVA

5. Kawasan Ekonomi Khusus Bitung untuk kebutuhan 85 MVA

Dalam menggerakkan roda perekonomian di Indonesia, PLN diamanahkan untuk membangun Program 35.000 Megawatt (MW). Hingga Juni 2018, progress pembangunan pembangkit 35.000 MW menunjukkan hasil yang positif, secara keseluruhan telah terkontrak dan sudah ditandatangani Power Purchase Agreement (PPA) sebesar 32.295 MW, dimana 2.311 MW sudah beroperasi dan komisioning, 16.503 MW pada fase konstruksi, dan 13.481 MW dalam proses financial close. Progres ini juga diikuti dengan pembangunan transmisi dan gardu induk di seluruh Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan.

Adapun untuk Sulawesi PLN telah berhasil menambah daya listrik 739 MW dari pembangkit yang beroperasi. Didukung oleh tambahan 1.460 MVA gardu induk dan 815 kms transmisi yang memperkuat sistem kelistrikan. Angka ini akan terus bertambah dalam 10 tahun ke depan. Sesuai dengan RUPTL 2018-2027 PLN akan membangun total 4.848. MW, transmisi 8.269 kms, Gardu Induk 7.103 MWA untuk Sulawesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper