Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTPN III Targetkan Bisa Ekspor 80% Produk CPO

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III atau holding perkebunan, menargetkan untuk bisa mengekspor hampir 80% produk minyak sawit mentahnya ke berbagai negara tahun depan.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III atau holding perkebunan, menargetkan untuk bisa mengekspor hampir 80% produk minyak sawit mentahnya ke berbagai negara tahun depan.

Direktur Utama PTPN III Dolly P. Pulungan menyebutkan rencana ekspor ini bertujuan untuk meminimalisir selisih kurs dalam rencana investasi perusahaan.

“Selama ini [fokus penjualan] kita lokal tapi kita akan uba, kita ekspor supaya, satu, otomatis kita bisa mendapatkan dolar sehingga untuk investasi-investasi khususnya yang komponen dolar, kita tdiak ada lagi selisih kurs,” jelasnya, Senin (23/7/2018).

Dari target 3,2 juta ton produksi CPO tahun depan, pihaknya berencana untuk mengekspor sekitar 2,5 juta ton. Sementara itu, untuk tahun ini, pihaknya menargetkan bisa mengekspor 400.000 ribu ton CPO dari total target produksi sebesar 2,7 juta ton dalam rangka penjajakan pasar. Hingga saat ini, menurut Dolly pihaknya telah mengekspor sedikitnya 145.000 ton CPO dari Medan.

Adapun sejumlah negara yang akan menjadi target pasar ekspor PTPN III antara lain negara-negara Afrika, Asia Selatan, China, Pakistan, dan India.

Dolly menjelaskan, kendati saat ini terdapat kampanye negatif terkait CPO oleh sejumlah negara, khususnya Eropa dan Amerika, Dolly optimistis bahwa produk CPO asal PTPN bisa menembus pasar-pasar terget.

Pasalnya, kata Dolly, dalam kunjungan sejumlah duta besar negara-negara Eropa baru-baru ini, PTPN mendapat tanggapan positif terkait proses produksi sawitnya. Adapun komponen penilaian positif tersebut antara lain operasional perkebunan yang tidak mengancam kelestarian hewan dan tumbuhan di wilayah perkebunan dan tidak melakukan pembakaran lahan.

Selain berupaya mengekspor produksi CPO, pihaknya juga berencana meningkatkan ekspor produk-produk lain seperti teh, kopi, dan karet.

Khusus untuk karet, pihaknya menargetkan produksi bisa mencapai 180.000 ton. Kendati demikian, dia belum menyebutkan berapa besar porsi yang akan diekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper