Bisnis.com, JAKARTA -- WhatsApp meluncurkan uji coba untuk membatasi jumlah pesan yang diteruskan (forward) untuk menekan penyebaran hoaks.
Belum lama ini, aplikasi pesan milik Facebook Inc itu menerapkan fitur yang memungkinkan penerima pesan untuk mengetahui apakah pesan yang diterimanya adalah hasil diteruskan dari pihak lain atau pesan orisinal si pengirim.
Langkah ini disiapkan menyusul gelombang aksi kekerasan yang terjadi di India karena adanya pesan hoaks dan provokatif yang disebarkan melalui WhatsApp mengenai penculikan anak. Hoaks yang disebarkan itu telah menyebabkan sejumlah orang tewas karena dituding sebagai penculik.
Reuters melansir Jumat (20/7/2018), India adalah negara dengan jumlah pengguna WhatsApp terbesar di dunia. Jumlah penggunanya disebut lebih dari 200 juta orang.
Di India, WhatsApp juga akan melakukan uji coba lain untuk membatasi jumlah percakapan, baik individu maupun grup, yang dilakukan secara bersamaan serta menghapus tombol forward yang ada di samping pesan foto atau video.
Para pengguna di India memang meneruskan pesan, foto, dan video lebih banyak dibandingkan negara-negara lainnya.
Penyebaran hoaks di aplikasi layanan pesan dan media sosial menjadi perhatian regulator di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel