Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalau Tak Ada Kendala, Proyek Air Minum Jatigede Dibangun pada 2020

Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat menargetkan konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum Jatigede di Jawa Barat baru bisa dimulai pada 2020.
Lokasi Waduk Jatigede yang mulai terisi air setelah dimulainya penggenangan di Sumedang, Jawa Barat, Selasa (1/9)./Antara-Akbar Nugroho Gumay
Lokasi Waduk Jatigede yang mulai terisi air setelah dimulainya penggenangan di Sumedang, Jawa Barat, Selasa (1/9)./Antara-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat menargetkan konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum Jatigede di Jawa Barat baru bisa dimulai pada 2020.

Direktur Jenderal Cipta Karya Sri Hartoyo mengatakan bahwa proyek SPAM Jatigede merupakan salah satu proyek yang ditawarkan kepada investor melalui kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

Dia menambahkan bahwa pihaknya bakal meminta PT Sarana Multi Infrastruktur untuk menyusun outline business case (OBC) proyek tersebut.

OBC adalah dokumen analisis terkait dengan kelayakan, biaya, manfaat, dan risiko dari rencana proyek.

"Jadi, ini masih dalam tahap awal sekali. Sampai 2019 kami masih persiapan, 2020 baru kami mulai," ujarnya kepada Bisnis, pekan ini.

Menurut Sri, SPAM Jatigede akan memanfaatkan debit air dari Waduk Jatigede di Sumedang. Air akan dialirkan untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri di Sumedang, Majalengka, Indramayu, dan Cirebon.

Investasi SPAM Jatigede ditaksir mencapai Rp4 triliun dan akan dikerjakan dalam dua tahap.

Pada tahap pertama, SPAM dibangun dengan kapasitas 1.500 liter per detik, sedangkan pada tahap kedua sebesar 2.000 liter per detik sehingga total kapasitas SPAM Jatigede bakal mencapai 3.500 liter per detik.

Berdasarkan catatan Bisnis, saat sedikitnya ada tiga proyek SPAM dengan skema KPBU yang sudah berjalan, yakni SPAM Bandar Lampung, SPAM Semarang Barat, dan SPAM Umbulan.

SPAM Karian juga tengah disiapkan dengan skema KPBU dan saat ini dalam tahap studi kelayakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper