Akibat Kebijakan Baru Twitter, Katy Perry Kehilangan 2,8 Juta Follower

Annisa Margrit
Jumat, 13 Juli 2018 | 13:19 WIB
Ilustrasi Twitter./Reuters-Kacper Pempel
Ilustrasi Twitter./Reuters-Kacper Pempel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Pembaruan kebijakan Twitter untuk meningkatkan kredibilitas penggunanya turut berdampak terhadap akun milik sejumlah pesohor dan bahkan akun resmi media sosial itu.

Konsultan data media sosial Keyhole menyebutkan kebijakan baru ini membuat jumlah pengikut 100 akun top Twitter rata-rata menyusut 2%.

Dilansir dari Reuters, Jumat (13/7/2018), akun @Twitter kehilangan 12,4% pengikutnya, sekaligus penyusutan terbesar dalam 100 akun top Twitter.

Penyanyi Katy Perry, yang memiliki jumlah pengikut paling banyak, kehilangan lebih dari 2,8 juta pengikut atau 2,6%. Sementara itu, sederet penyanyi top lainnya yakni Pink, Mariah Carey, Britney Spears, dan Eminem mengalami penyusutan lebih dari 3%.

Adapun pendiri Tesla dan SpaceX, Elon Musk, hanya kehilangan 0,3% pengikutnya atau sekitar 71.000 akun.

Secara rata-rata, penyusutan yang dirasakan oleh 100 akun top itu adalah 734.000 follower.

Legal, Policy and Trust & Safety Lead Twitter Vijaya Gadde mengatakan sepanjang tahun ini pihaknya telah mengunci akun-akun yang dideteksi melakukan perubahan perilaku secara mendadak.

Perubahan mendadak ini dapat mencakup beberapa hal, seperti mencuit sejumlah besar volume balasan atau menyebut akun tertentu tanpa diminta, mencuitkan tautan yang menyesatkan, atau jika sejumlah besar akun memblokir akun tertentu setelah akun itu mention akun yang bersangkutan.

Akun juga bisa dikunci jika ada kombinasi email dan kata sandi dari layanan lain yang disebarkan secara online dan informasi tersebut diyakini dapat membahayakan keamanan akun.

Ketika dikunci, pemilik akun tidak dapat mengirim cuitan ataupun melihat iklan yang ada di Twitter.

Twitter akan tetap mengunci akun tersebut hingga pemiliknya mengonfirmasi bahwa mereka masih memiliki kontrol terhadap akun itu.

"Minggu ini, kami akan menghapus akun-akun yang terkunci tersebut dari jumlah pengikut di seluruh profil secara global. Hal ini akan mengakibatkan berkurangnya jumlah pengikut yang ditampilkan di banyak profil pengguna," papar Gadde dalam keterangan resminya seperti dikutip Bisnis.

Hal ini bakal berdampak pada menyusutnya jumlah follower, mulai dari 4% atau lebih. Otomatis, sebuah akun dengan jumlah follower lebih banyak akan mengalami penurunan yang lebih besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper