Bisnis.com, JAKARTA - Hari ini, Kamis (12/7/2018) DPR mengundang pemerintah dalam rangka rapat paripurna membahas persiapan RAPBN 2019. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan dalam paripurna pemerintah juga akan menyampaikan laporan kinerja APBN 2018 semester I dan prognosis semester II.
"Kita akan sampaikan laporan kinerja semester I dan prognosis di semester II," ujarnya, Rabu (10/7/2018).
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melaksanakam rapat kerja (raker) dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR membahas penyampaian dan pengesahan laporan Panitia Kerja (Panja) dalam rangka pembicaraan pendahuluan RAPBN 2019.
Hasil kesepakatan panja asumsi dasar, kebijakan fiskal, pendapatan, defisit dan pembiayaan, salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi 2019 diperkirakan berada di kisaran 5.2%-5.6%.
"Ini laporan yang lengkap, sangat sinkron dan harmonis dengan apa yang ingin kita capai melalui instrumen fiskal di tahun 2019," ungkapnya.
Selain itu, hasil kesepakatan lainnya adalah laju inflasi berkisar 2.5%-4.5%, nilai tukar rupiah Rp13.700-14.000 dan tingkat bunga SPN-3 bulan berkisar 4.6%-5.2%. Untuk harga minyak mentah, panja sepakat memutuskan pada kisaran US$ 60-70 per barel, sedangkan lifting minyak dan gas bumi pada kisaran 1.932-2.105 ribu barel per hari.
Perkiraan tersebut berasal dari lifting minyak bumi sebesar 722-805 ribu barel per hari dan lifting gas bumi sebesar 1.210-1.300 ribu barel setara minyak per hari.
"Keseluruhan laporan ini akan sangat berguna bagi kami dalam menyusun nota keuangan. Ini adalah proses yang sangat baik bagi penyusunan RAPBN 2019," tukasnya.
Terakhir, ketua rapat menutup dengan menyatakan persetujuan atas hasil laporan panja-panja untuk dibawa ke rapat paripurna hari ini.
"Ini suatu awal yang bagus dalam proses kita menyusun RAPBN 2019, sehingga kita bisa mendesain sebaik mungkin agar bisa menjadi instrumen yang menjaga kita semua dalam menghadapi ketidakpastian," tukas Sri Mulyani.