Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Indonesia Harap Ancaman Mogok Tidak Terulang

Pihak manajemen PT Garuda Indonesia Tbk. menyatakan akan selalu terbuka terhadap masukan pekerja untuk kepentingan perusahaan agar ancaman mogok tidak terulang di masa mendatang.
Sejumlah pesawat Garuda Indonesia terparkir di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (20/3/2018)./ANTARA-Wira Suryantala
Sejumlah pesawat Garuda Indonesia terparkir di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (20/3/2018)./ANTARA-Wira Suryantala

Bisnis.com, JAKARTA -- Pihak manajemen PT Garuda Indonesia Tbk. menyatakan akan selalu terbuka terhadap masukan pekerja untuk kepentingan perusahaan agar ancaman mogok tidak terulang di masa mendatang.

Direktur Utama Garuda Indonesia (GIAA) Pahala N. Mansury mengaku bakal tetap mementingkan kinerja perusahaan. Di sisi lain, konflik dengan pihak pekerja adalah hal yang selalu dihindari.

"Kami tidak menginginkan kondisi seperti ini lagi. Penting untuk membangun komunikasi yang lebih baik dengan pihak pekerja," katanya, Jumat (6/7/2018).

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Pilot Garuda (APG) Bintang Hardiono berpatokan pada upaya perusahaan untuk mengutamakan aspek keselamatan (safety) penerbangan. Menurutnya, hal tersebut sangat penting karena menyangkut nyawa jutaan penumpang yang diangkut.

"Siapapun direksinya kalau sudah mengesampingkan safety, kami teriak," tegasnya.

Bintang berpendapat unsur keselamatan bisa menimbulkan bahaya laten jika dikesampingkan. Terlebih, perusahaan selama ini mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pelanggan.

Hal senada disampaikan Ketua Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) Ahmad Irfan Nasution. Pihaknya menuturkan bakal tetap kritis terhadap manajemen untuk menjaga kelangsungan operasional perusahaan.

"Kami berharap bisa bekerja di Garuda sampai pensiun. Kalau ada sedikit friksi demi perbaikan kinerja, tidak masalah," ujarnya.

Sebelumnya, APG bersama Sekarga menuntut manajemen untuk melakukan restrukturisasi jumlah direksi dari delapan menjadi enam orang. Idealnya, cukup direktur utama, direktur operasi, direktur teknik, direktur keuangan, direktur personalia, dan direktur niaga.

Pekerja meminta pergantian direksi dari kalangan profesional di bidang penerbangan dari kalangan internal perusahaan. Tuntutan tersebut diajukan setelah menilai terdapat beberapa masalah di tubuh manajemen GIAA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper