Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menanti Jatuhnya Tarif AS-China Tahap Pertama

Presiden AS Donald Trump mengumumkan AS bakal mengenakan tarif terhadap produk impor China yang nilainya lebih dari setengah triliun dolar AS dalam tahap awal perang dagang dengan Negeri Panda.
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden AS Donald Trump./.Reuters-Toby Melville
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden AS Donald Trump./.Reuters-Toby Melville

Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden AS Donald Trump mengumumkan AS bakal mengenakan tarif terhadap produk impor China yang nilainya lebih dari setengah triliun dolar AS dalam tahap awal perang dagang dengan Negeri Panda.

Trump mengonfirmasi bahwa AS akan mulai mengumpulkan tarif terhadap produk impor asal China yang nilainya US$34 miliar per Jumat (6/7/2018) pukul 12.01 dini hari waktu Washington.

Selain itu, dia juga mengancam akan ada putaran berikutnya yang menyasar produk impor dari China senilai lebih dari US$500 miliar. Jumlah itu setara total impor AS dari China pada 2017.

"Kalian [China] akan mendapatkan US$16 [miliar] lainnya dalam dua pekan, selanjutnya US$200 miliar masih menunggu dan masih ada US$300 miliar lagi yang juga menunggu. Baik? Jadi kami memiliki US$50 [miliar] ditambah US$200 [miliar] dan US$300 [miliar] ," papar Trump, seperti dilansir Reuters, Jumat (6/7).

Komentar Trump tersebut dipastikan mendapat balasan dari China. Sebelumnya, dia telah mengancam untuk mengenakan tarif terhadap produk impor asal China lainnya senilai US$400 miliar jika China terus membalas.

Produk yang menjadi sasaran adalah otomotif, disk drive komputer, pompa, komponen katup, dan LED.

Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mengumumkan akan mulai mengumpulkan tarif sebesar 25% terhadap 818 produk yang diidentifikasi pada Juni 2018 oleh Kantor Perwakilan Dagang AS (US Trade Representative/USTR).

Beijing pun telah berikrar untuk merespons dengan sejumlah tarif yang sama terhadap produk impor asal AS, seperti produk otomotif, pertanian, dan lain-lain. Namun, saat ini masih belum ada kejelasan bagaimana hal ini dapat berakhir pada perang dagang terbuka.

Menurut sumber Reuters di Washington dan Beijing, sampai sekarang tidak ada tanda-tanda bakal perundingan antara pejabat AS-China. Departemen Keuangan AS, USTR, dan Departemen Perdagangan AS pun belum memberikan komentar.

Pada Kamis (5/7), Beijing menuding AS telah memulai perang dagang dengan mengenakan tarif terhadap China. Mereka juga mengingatkan bahwa China siap membalas tarif itu secepatnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper