Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Isyaratkan Lawan Kampanye Negatif Uni Eropa Terhadap CPO

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengisyaratkan Indonesia melawan kampanye negatif dari negara Uni Eropa terhadap produksi crude palm oil yang dihasilkan dari perkebunan sawit.
Menteri Perdagangan Enggar Tiasto Lukita/Bisnis - Alif Nazzala Rizqi
Menteri Perdagangan Enggar Tiasto Lukita/Bisnis - Alif Nazzala Rizqi

Bisnis.com, MEDAN -  Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengisyaratkan Indonesia melawan kampanye negatif dari negara Uni Eropa terhadap produksi crude palm oil yang dihasilkan dari perkebunan sawit.

Usai Dialog Nasional ke-14 dengan tema "Indonesia Maju" di Medan Internasional Convention Centre, Medan, Kamis (5/7/2018), Menteri Perdagangan mengatakan perlawanan terhadap kampenye negatif atas crude palm oil (CPO) nasional itu dilakukan dengan bentuk pendekatan.

Melalui pendekatan dan komunikasi yang dilakukan, Uni Eropa sudah mengundurkan larangan masuk CPO dari Indonesia hingga  2030.

Menurut Mendag, Indonesia tidak mau menerima begitu saja kampanye negatif terhadap produksi nasional.

Sebagai negara berdaulat dan selalu menghormati aturan yang berlaku, Indonesia menginginkan adanya perlakuan yang sama dari dunia internasional.

Kalau disebutkan melakukan "deforestasi", Indonesia ingin adanya kesepakatan bersama mengenai istilah tersebut, serta hubungan dan konsekuensinya dengan vegetable oil yang lain.

Namun, jika sampai Uni Eropa menunjukkan ketidakadilan, politisi Partai Nasdem itu menyatakan siap menunjukkan hal yang serupa sebagai menteri.

Dia mencontohkan ketika berdialog dengan pejabat Kedubes Norwegia yang mengaku akan menolak CPO Indonesia berdasarkan permintaan parlemen negara itu.

"Saya langsung bicara, saya undang dubesnya. Saya bilang, saya hentikan (membeli produk) anda. Mereka berdalih karena parlemennya, saya pun bisa bilang bahwa saya juga dituntut parlemen saya," katanya.

Demikian juga ketika Indonesia mengalami kesulitan untuk memasukkan manggis, pisang, nenas, dan sarang burung walet yang diekspor ke China.

Kementerian Perdagangan juga menutup keran impor jeruk mandarin, serta melaporkannya kepada Presiden Joko widodo sambil menjelaskan pertimbangannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper