Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERANG TARIF AS-CHINA, Ekonom Sebut Potensi Minyak Sawit dan Produk Elektronik

Pasar mulai mengantisipasi jika pengenaan tarif impor lebih tinggi untuk produk China jadi diterapkan pada Jumat (6/7/2018) oleh pemerintah Amerika Serikat.
Sawit./.
Sawit./.

Bisnis.com, JAKARTA— Pasar mulai mengantisipasi jika pengenaan tarif impor lebih tinggi untuk produk China jadi diterapkan pada Jumat (6/7/2018) oleh pemerintah Amerika Serikat.

Seperti dikutip Reuters, AS bersiap mengenakan tarif pada produk China senilai US$34 miliar pada 6 Juli 2018.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengemukakan, Indonesia bisa melihat peluang untuk meningkatkan perdagang bagi kedua negara tersebut.

“Potensinya bisa manfaatkan celah, [menyusul] naiknya harga barang ekspor di kedua negara [akibat pengenaan tarif impor yang lebih tinggi],” kata Bhima kepada Bisnis.com, Selasa (3/7/2018).

Misalnya ujarnya, kebutuhan minyak nabati China yang cukup tinggi, selama ini dipenuhi dari minyak kedelai (soybean oil) AS.

“Karena sekarang tarifnya naik dari kedelai AS, maka produk minyak sawit Indonesia harusnya lebih kompetitif dari segi harga,” kata Bhima.

Begitu juga dengan produk elektronik China yang sebelumnya murah dan bersaing di pasar AS, menjadi kurang kompetitif jika pengenaan tarif jadi diberlakukan.

“Elektronik Indonesia harapannya bisa mengisi kekosongan pasar itu,” kata Bhima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper