Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Layani Wilayah Terdepan, Pelni Rilis Trayek Tol Laut T-4

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni merilis pelayaran perdana trayek T-4 Tol Laut dengan rute Tanjung Perak-Makassar-Tahuna. Trayek ini menjadi salah satu trayek Tol Laut yang melayani pengiriman barang ke pulau-pulau terdepan Indonesia di perbatasan
Ilustrasi KM CARAKA JAYA NIAGA III/Istimewa
Ilustrasi KM CARAKA JAYA NIAGA III/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni merilis pelayaran perdana trayek T-4 Tol Laut dengan rute Tanjung Perak-Makassar-Tahuna. Trayek ini menjadi salah satu trayek Tol Laut yang melayani pengiriman barang ke pulau-pulau terdepan Indonesia di perbatasan.

Corporate Secretary Pelni, Ridwan Mandaliko, mengatakan trayek T4 akan dilayani oleh kapal KM Logistik Nusantara I sebagai kapal utama dan KM Kendhaga Nusantara I sebagai kapal pengumpan. Kapal utama akan berangkat dari Surabaya menuju Makassar dan Tahuna. Dari Tahuna, Ibukota Kabupaten Sangihe, barang akan didistribusikan dengan KM Kendhaga Nusantara ke pulau-pulau terdepan, meliputi Tahuna-Kahaktuang-Buhias-Tagulandang-Biaro.

Selanjutnya Lirung-Melonguane.-Kakorota-Miangas-Marore-Tahuna. Untuk diketahui, gugusan pulau yang dikenal dengan Nusa Utara itu merupakan wilayah terdepan, berbatasan langsung dengan perairan Filipina. "Trayek ini adalah penugasan dari pemerintah. Total kami mendapatkan 6 rute Tol Laut dan 2 rute angkutan ternak," jelasnya di Jakarta, Rabu (27/6/2018).

Sebagaimana diketahui, pad 2018, Kementerian Perhubungan membuka 15 trayek Tol Laut, meningkat dari 13 rute pada 2017. Selain menugaskan Pelni, Kemenhub juga membuka lelang bagi perusahaan swasta untuk menjadi operator. Kemenhub mengubah skema operasi Tol Laut yang mana menerapkan pola hub and spoke atau pengumpul dan pengumpan.

Ridwan mengatakan, penugasan yang diemban Pelni tidak hanya sebagai transporter, tapi juga menekan disparitas harga. Dia menjelaskan, distribusi barang hingga ke wilayah terpencil menjadi pencapaian sasaran atau indikator yang harus dipenuhi perseroan. Ketersediaan barang wilayah terpencil diyakini bisa mengurangi dispariitas harga. Sebelumnya, harga barang kebutuhan pokok sering bergejolak karena tidak ada kapal yang rutin berlayar ke wilayah tersebut.

Selain T-4, Pelni juga menjadi operator pada trayek T-2, T-6, T-13, T-14, dan T-15. Di trayek T-2, Pelni menggunakan KM. Caraka Niaga Jaya III-4 dengan rute Tanjung Priok-Tanjung Batu-Belinyu-Tarempa-Natuna-Midai-Serasan-Tanjung Priok. Sementara itu di trayek T-6, Pelni mengerahkan KM. Caraka Jaya Niaga III-2 dengan rute Tanjung Perak-Tidore-Morotai-PP.

Di trayek T-13, KM. Logistik Nusantara 3 berlayar dengan rute Kalabahi-Moa-Rote-Sabu sedangkan KM Logistik Nusantara 4 meleyani T-14 dengan rute Tanjung Perak-Lewoleba-Adonara/Tenong-Larantuka. Pelni juga mengerahkan KM. Logistik Nusantara 2 untuk melayani trayek T-15 dengan rute Kisar-Namrole-PP.

Ridwan mengatakan, tidak seluruh jenis barang bisa dimuat kapal Tol Laut. Prioritas barang yang diangkut mencakup barang kebutuhan pokok sepertiberas, gula, minyak goreng, tepung terigu, dan semen. Selain itu, barang kebutuhan pokok prioritas kedua mencakup kedelai, cabe, bawang merah, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, dan ikan segar. Selain barang pokok, kapal Tol Laut juga boleh memuat barang penting, terdiri dari benih padi, jagung, pupuk, gas tabung kemasan 3 kilogram, dan aneka bahan bangunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper