Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Halal Bi Halal, Luhut Paparkan Perkembangan, dari Isu Mudik hingga Perang Dagang

Menko Maritim Luhut B. Pandjaitan menyampaikan perkembangan berbagai isu dalam halal bi halal di kantor Kemenko Maritim, Selasa (26/6/2018).
Luhut B. Pandjaitan/Reuters
Luhut B. Pandjaitan/Reuters
Bisnis.com, JAKARTA -- Menko Maritim Luhut B. Pandjaitan menyampaikan perkembangan berbagai isu dalam halal bi halal di kantor Kemenko Maritim, Selasa (26/6/2018).
 
Saat memberikan sambutan, dia menyisipkan topik aktual, mulai dari arus mudik hingga perang dagang.  
 
"Sepanjang yang saya ingat, mudik sekarang sangat bagus. Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR [Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat], berkoordinasi dengan bagus, termasuk juga dengan polisi. Bahan bakar, kesehatan, itu semua kami lihat berjalan dengan lancar," kata Luhut. 
 
Luhut juga memaparkan perbaikan apron Bandara Ngurah Rai Bali dalam rangka IMF-World Bank Meeting Oktober tahun ini. Renovasi seluas hampir 6 hektare itu dipercaya akan mengerek jumlah wisatawan dari 22,5 juta menjadi 37 juta orang dalam 10 tahun ke depan. 
 
Dia pun menyinggung potensi kenaikan ekspor tuna hingga 100.000 ton, industrialisasi garam di Nusa Tenggara Timur bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), pembangunan pelabuhan Patimban untuk efisiensi biaya logistik, perang dagang Amerika Serikat-China, investasi China, penyelesaian proyek mangkrak, dan keberhasilan Indonesia melobi Uni Eropa menunda pelarangan minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel hingga 2030.
 
Soal trade war antara dua raksana ekonomi yang diwujudkan dalam adu tarif impor, Luhut berpendapat kondisi itu bisa menguntungkan Indonesia. 
 
"Dengan China mengurangi impor soybean [kedelai] dari AS, maka peluang kita untuk masukkan palm oil ke sana [China] itu besar," ujar mantan menteri perindustrian dan perdagangan era Presiden Abdurrahman Wahid itu.
 
Menurut dia, menempatkan kepentingan nasional sebagai kunci akan membuat pemerintah bekerja dengan aturan main yang baik. 
 
"Bahwa di sana sini masih ada kekurangan, itu kami sadari. Mari kita bangun team work yang bagus ke depan. Jangan kedepankan egois kita. Kalau punya salah, minta maaf. Kalau kurang, kita perbaiki," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper