Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub: Jumlah Pemudik 2018 Tumbuh 5%-7%

Kementerian Perhubungan melansir jumlah penumpang selama masa angkutan Lebaran 2018 mengalami peningkatan 5%-7%.
Foto udara antrean kendaraan pemudik memadati Jalur Selatan Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (18/6/2018)./ANTARA-Adeng Bustomi
Foto udara antrean kendaraan pemudik memadati Jalur Selatan Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (18/6/2018)./ANTARA-Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan melansir jumlah penumpang selama masa angkutan Lebaran 2018 mengalami peningkatan 5%-7%.

Meski jumlah penumpang naik, penyelenggaraan mudik tahun ini diklaim lebih baik dengan turunnya jumlah kecelakaan.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan moda angkutan udara tumbuh 6% sedangkan moda angkutan laut naik 7%. Secara umum dia menilai seluruh matra bisa menyelenggarakan mudik dengan lancar.

"Angkutan massal naik, sepeda motor turun 25%. Kecepatan dan jarak tempuh juga naik. Angka-angka itu menunjukkan keberhasilan," ujarnya saat menutup Posko Angkutan Lebaran Terpadu di Jakarta, Senin (25/6/2018).

Berdasarkan data Sistem Informasi Angkutan & Sarana Transportasi, jumlah pemudik hingga H+9 Idulfitri 1439 Hijriah mencapai 20,86 juta. Jumlah tersebut terdiri dari angkutan udara sebanyak 5,39 juta dan angkutan kereta api sebesar 5,13 juta.

Selanjutnya angkutan jalan 4,48 juta, angkutan penyeberangan 4,4 juta, dan angkutan laut 1,44 juta.

Budi Karya menuturkan penyelenggaraan mudik yang lancar tahun ini tak lepas dari koordinasi yang erat dengan beragam pemangku kepentingan. Kendati demikian, dia menekankan semua yang terlibat tidak berpuas diri.

Pasalnya, di tengah penyelenggaraan mudik terjadi musibah tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba pada 18 Juni 2018.

Menhub mengungkapkan pihaknya sudah meningkatkan pengawasan keselamatan di beberapa lokasi, seperti Kali Adem, Kali Anget, Balikpapan, dan Samarinda.

"Tapi ini [Danau Toba] lolos dari pengamatan. Manifes tidak ada, jumlah penumpang melebihi, tidak pakai jaket, dan fungsi Syahbandar tidak ada," jelasnya.

Budi Karya menekankan musibah KM Sinar Bangun menjadi momentum untuk reformasi penegakan hukum di daerah. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebelumnya telah membentuk tim ad hoc untuk meningkatkan keselamatan pelayaran di wilayah Danau Toba.

Tim ini bakal bertugas sementara dengan jangka waktu 1-4 pekan dengan fungsi menggantikan pengawasan yang selama ini kurang dijalankan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Sumatra Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper