Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsultan Properti Dorong Investasi Sektor Digital

Bisnis.com, JAKARTA -- Konsultan properti menilai para pengembang perlu fokus untuk mengoptimalisasi investasi pada sektor digital, khususnya untuk menjaga keamanan big data alias data privacy.
/bgnb.com
/bgnb.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Konsultan properti menilai para pengembang perlu fokus untuk mengoptimalisasi investasi pada sektor digital, khususnya untuk menjaga keamanan big data alias data privacy.

Vice President Coldwell Banker Commercial Advisory Group Dani Indra Bharata mengatakan salah satu tantangan para pengambang pada era digital dengan sejumlah terobosan pada kecerdasan buatan alias artificial intelligence adalah tentang pengelolaan data konsumen. Dani berpendapat, setiap pengembang saat ini perlu serius dalam berkomitmen mengelola data konsumen untuk kebutuhan marketing atau pemasaran.

“Harus [ada komitmen invetasi untuk data privacy]. Pengelolaan data konsumen itu wajib. Terutama untuk developer kelas menengah dan menengah atas,” terang Dani kepada Bisnis, Minggu (24/6/2018).

Menurut Dani, data konsumen yang kini terpapar dan mudah dimiliki oleh pengusaha dan pemerintah seharusnya bisa menjadi senjata untuk menyusun strategi pemuasan kebutuhan konsumen. Dengan kata lain, pengelolaan data konsumen ini bisa sekaligus menjadi peluang untuk mengubah konsumen sebagai bagian dari marketing.

“Mereka [konsumen] dapat menjadi pembeli kembali produk lainnya maupun menjadi marketing yang menyampaikan informasi dan pengalaman terbaik mengenai produk dan developer,” ungkap Dani.

Dia menambahkan, saat ini hampir semua pemasaran dan penjualan properti mulai mengandalkan digitalisasi. Mulai dari menginformasikan produk, pendaftaran, hingga penjualan baik itu pengembang, agen, ataupun konsumen. Semua elemen pasar ini sudah sangat terbiasa dengan mekanisme pasar berbasis digital.

Tak hanya itu, pembiayaan properti juga mulai banyak inovasi menggunakan financial technology ataupun crowdfunding. Menurut Dani, sisi positif dari digitalisasi ini bagi bisnis properti khususnya bagi para pengembang pada akhirnya adalah efisiensi waktu, kemudahan administrasi, keterbukaan dan ketepatan informasi.

Sebagai informasi, Indonesia Property Watch ingin merealisasikan kamus properti Indonesia yang terintegrasi sampai proyek ke seluruh dunia dengan nama platform PropertyPedia Asia.

CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan pihaknya meluncurkan start-up PropertyExpo.id, platform digital pameran properti yang direncanakan sejak tahun lalu.

Namun dia membeberkan, bahwa PropertyExpo.id adalah upaya untuk meluncurkan jaringan PropertyPedia, kamus properti di Indonesia sampai ke Asia. Tujuannya untuk mengintegrasikan informasi proyek properti Indonesia ke dunia.

“Ini persiapan sejak tahun lalu, dan memang dulu sempat kita mau Namanya Property Pedia jadi kamus properti Indonesia. Karena kami konsultan Bank Indonesia, ada banyak data, dan kami berpikir mengapa data ini tak kami share saja ke semua masyarakat dengan persetujuan dari pemerintah dan pengembang,” kata Ali.

Dia menyebut dalam platform utama Propertypedia.Asia semua data akan tersedia, dan untuk mengawali hal tersebut, IPW meluncurkan PropertyExpo.id sebagai start-up pamerah properti. Ada pun pameran properti saat ini mulai 1 Mei sampai 31 Mei adalah Hunian Zaman Now.

Ali menyebut, pameran ini bertujuan menggaet dan mengedukasi generasi millennials sebagai generasi masa depan yang harus memiliki kesadaran mempunyai rumah. Oleh sebab itu, selain mengoptimalisasi penyebaran informasi melalui media sosial, IPW juga meminta bantuan blogger, vlogger, dan buzzer untuk menyebarluaskan informasi pameran tersebut.

Ada pun kapasitas dari PropertyExpo.id ini sangat besar karena mengakomodasi proyek propertu yang berada lintas pulau. Selain itu, setiap pameran yang dilakukan akan sangat segmented.

Sebagai konsekuensi, pameran perdana PropertyExpo.id ini menyasar millennials dengan penghasilan maksimal sekitar Rp6 juta. Ada pun tenant yang berada pada pameran ini hanya bisa memasarkan proyek hunian dengan rentang harga Rp140 juta sampai Rp1 miliar saja.

“Selain memasarkan perusahaannya, kami juga full support untuk proyek setiap tenant. Jadi masing-masing tenant bisa memamerkan project terkini mereka. Minimal dua unit dan maksimal enam unit,” kata Ali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper