Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemendag China Tuding AS “Berubah-ubah” Sikap soal Perdagangan

Kementerian Perdagangan China menuduh sikap Amerika Serikat berubah-ubah atas masalah perdagangan bilateral dan memperingatkan bahwa kepentingan para pekerja dan petani AS akan dirugikan akibat sikap pemerintah negara itu yang semena-mena.
Ilustrasi./.Antara-Iggoy el Fitra
Ilustrasi./.Antara-Iggoy el Fitra

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Perdagangan China menuduh sikap Amerika Serikat "berubah-ubah" atas masalah perdagangan bilateral dan memperingatkan bahwa kepentingan para pekerja dan petani AS akan dirugikan akibat sikap pemerintah negara itu yang semena-mena.

Meski negosiasi perdagangan sebelumnya dengan Amerika Serikat sangat konstruktif, tapi karena sikap pemerintah AS yang tidak dapat diprediksi maka Beijing harus mengambil sikap lebih tegas, ujar Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, Gao Feng sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (21/6/2018).

Presiden Donald Trump Senin lalu mengancam akan mengenakan tarif impor hingga senilai US$ 200 miliar atas produk China dan menambahkan tarif sebesar 10% jika Beijing membalas pengumuman tarif impor sebelumnya yang mencapai senilai US$50 miliar.

Amerika Serikat menuduh bahwa China telah mencuri kekayaan intelektual AS meski tuduhan itu ditolak oleh Beijing.

Tuduhan Washington soal transfer teknologi yang dipaksakan atas China adalah penyimpangan dari kenyataan realitas. China sepenuhnya siap untuk menanggapi sikap AS secara "kuantitatif" maupun “kualitatif" jika AS merilis daftar tarif baru, ujar Gao.

Gao menyesalkan sikap AS yang tidak konsisten sehingga meningkatkan ketegangan selain memprovokasi perang dagang. Menurutnya, AS cenderung semena-mena dalam bernegosias, namun pendekatan itu tidak berlaku untuk China.

Pasar keuangan khawatir akan konflik perdagangan terbuka antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut. Apalagi setelah tiga putaran pembicaraan tingkat tinggi sejak awal Mei gagal mencapai kompromi atas keluhan AS terkait defisit perdagangan senilai US$375 miliar dengan China.

Perang dagang China-AS dapat mengganggu rantai pasokan global untuk industri teknologi dan otomotif, sektor yang sangat bergantung pada komponen yang dialihdayakan.
China mengatakan akan memberlakukan tarif tambahan pada 659 barang asal AS dan 545 di antaranya dimulai pada 6 Juli mendatang setelah Trump mengatakan Washington akan memberlakukan tarif impor hingga senilai US$50 miliar dari produk China.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper