Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi-lagi, Trump Bakal Kenakan Tarif Impor Produk China Per 6 Juli

Presiden Donald Trump mengumumkan bakal mengenakan tarif impor mencapai US$50 miliar terhadap China menyusul Negeri Panda tersebut kembali membuka peluang perang dagang.
Presiden AS Donald Trump saat pertemuan di Istana, Singapura, 11 Juni 2018./Reuters
Presiden AS Donald Trump saat pertemuan di Istana, Singapura, 11 Juni 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Donald Trump mengumumkan bakal mengenakan tarif impor mencapai US$50 miliar terhadap China menyusul Negeri Panda tersebut kembali membuka peluang perang dagang.

Otoritas Amerika mengaku akan mengumpulkan dua detail produk yang mulai berlaku pada 6 Juli mendatang untuk dikenai tarif. Tujuannya untuk membatasi kemajuan industri China, namun di sisi lain hal ini juga akan menyakiti produsen komoditas utama AS.

Hingga kini diplomasi yang dibentuk oleh dua negara penguasa ekonomi dunia tersebut termasuk untuk mengurangi surplus perdagangan produk China ke AS belum menghasilkan kesepakatan yang signifikan, meski China telah menjanjikan akan membeli lebih banyak produk AS.

“Kemungkinan kecil bahwa penundaan tiga minggu hingga 6 Juli akan memungkinkan upaya terakhir untuk menghindari tarif,” kata Ekonom Michael Hirson dikutip Bloomberg, Senin (18/6/2018).

Setidaknya 1.102 produk AS akan dikenai tarif impor kepada China. Angka ini turun dari sebelumnya sekitra 1.300 produk.

Produk tersebut menyangkut dengan rencana China untuk mendominasi industri teknologi tinggi seperti robotika, aerospace, mesin industri dan mobil. Sementara barang konsumer seperti ponsel dan televisi tidak dikenakan tarif.

Setelah pengumuman AS untuk mengenaan tarif, China ikut mengeluarkan 545 kategori produk negara itu dengan nilai perdagangan mencapai US$34 miliar yang diekspor ke AS untuk dikenakan tarif 25% mulai 6 Juli.

Komoditas yang bakal dikenakan tarif seperti produk pertanian termasuk kedelai, gandum, daging sapi, babi dan unggas, hingga mobil.

Seperangkat tarif kedua yang dimulai kemudian hari meliputi barang-barang lain termasuk batu bara, minyak mentah, bensin hingga peralatan medis.

Saat ini AS setidaknya mengimpor US$506 miliar produk dari China tahun lalu dan mengekspor hanya US$130 miliar. Hal ini menyebabkan defisit pada 2017 mencapai US$376 miliar terhadap produk Negeri Tirai Bambu itu.

Para ahli menyoroti strategi Trump menggunakan tarif untuk mencoba mengekang kenaikan anufaktur China. Sementara Otoritas Perdagangan AS tidak menargetkan kebijakan itu untuk menghambat kemajuan industri China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper