Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Klaim AS Diperlakukan Tak Adil oleh UE

Selain menyampaikan kekecewaannya terhadap Kanada, Presiden AS Donald Trump juga menuding Uni Eropa mengambil keuntungan dari perdagangan dengan AS.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Reuters
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Selain menyampaikan kekecewaannya terhadap Kanada, Presiden AS Donald Trump juga menuding Uni Eropa mengambil keuntungan dari perdagangan dengan AS.

Dalam akun Twitter-nya, Senin (11/6/2018), Trump mengatakan AS berkontribusi lebih besar terhadap operasional NATO dan mendapat perlakuan tidak adil dari Uni Eropa (UE).

Menurutnya, UE mendapatkan surplus dagang sebesar US$151 miliar dari hubungan perdagangan dengan Negeri Paman Sam. Oleh karena itu, UE mestinya membayar lebih banyak dalam hal militer.

"Jerman membayar 1% dari PDB untuk NATO, sedangkan kami membayar 4% dengan PDB yang lebih besar. Apakah itu masuk akal? Kami melindungi Eropa (yang adalah hal bagus) tapi merugi dalam hal finansial dan diperlakukan tidak adil dalam hal perdagangan. Perubahan akan datang!" papar Trump.

Dia menegaskan AS tidak akan lagi membiarkan teman dan musuhnya mengambil keuntungan dari perdagangan dengan AS.

"Kita harus mengedepankan para pekerja AS!" tambah Trump.

UE dan Kanada sebelumnya menyatakan akan mengambil langkah balasan atas penerapan kenaikan tarif impor produk baja dan aluminium oleh AS.

Hal ini disampaikan setelah Trump mengungkapkan mundur dari kesepakatan dagang dengan negara-negara G7 lainnya. Pada 8-9 Juni 2018, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 digelar di Quebec, Kanada.

"Pengunduran diri itu, apalagi melalui Twitter.. mengejutkan dan cukup menjadi tekanan," ujar Kanselir Jerman Angela Merkel, seperti dilansir Reuters, Senin (11/6).

Untuk itu, dia mengatakan Eropa tidak bisa lagi bergantung pada mitra dagangnya dan mengambil langkah yang diperlukan. Langkah-langkah yang bakal diambil diklaim sejalan dengan koridor WTO.

"Jadi kami tidak akan membiarkan diperas lagi dan lagi. Kami juga akan bertindak," tukas Merkel.

Dia menuturkan para pemimpin G7 sudah sepakat mengkaji kembali hubungan dagang mereka dan tarif yang berlaku untuk menghindari sengketa hambatan dagang di masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper