Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Kumpulkan Menteri, Cek Persediaan Beras

Presiden Joko Widodo kembali memanggil sejumlah menteri terkait persiapan menghadapi libur panjang lebaran, khususnya mengenai persediaan bahan pokok beras.
Pekerja mengisi beras kedalam karung di Gudang Bulog Divisi Regional Riau - Kepulauan Riau di Pekanbaru, Riau, Rabu (18/4/2018)./ANTARA-Rony Muharrman
Pekerja mengisi beras kedalam karung di Gudang Bulog Divisi Regional Riau - Kepulauan Riau di Pekanbaru, Riau, Rabu (18/4/2018)./ANTARA-Rony Muharrman

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo kembali memanggil sejumlah menteri terkait persiapan menghadapi libur panjang lebaran, khususnya mengenai persediaan bahan pokok beras.

Sejumlah menteri antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso terlihat memenuhi panggilan tersebut.

“Besok udah libur kan. Artinya beliau [Presiden] mengecek persiapan kita. Jangan sampai Bulog dalam menjaga stabilisasi harga jadi terabaikan karena kita libur. Saya sudah sampaikan, kita digilir, tidak libur,” kata Dirut Bulog Budi Waseso di Istana Negara, Jumat (8/6/2018).

Intinya, dalam rapat tersebut, dia memastikan  kegiatan Bulog dalam melakukan stabilisasi harga bahan pokok tetap berjalan sehingga diharapkan tidak ada gejolak kenaikan harga yang berlebihan di pasar.

Hingga saat ini, Buwas menyebut stok beras Bulog sudah mencapai 1,5 juta ton dengan jumlah kontrak penyerapan sebanyak 900.000 ton. Tiap harinya, rata-rata beras yang diserap oleh Bulog sekitar 11.000 ton -- 17.000 ton.

Selain memastikan penyerapan beras masih berjalan, Buwas juga menambahkan inovasi Bulog terkait beras sachet sudah mulai dijual di warung-warung dengan kemampuan bervariasi di tiap divisi regionalnya (divre).“Sudah, sebagian sudah [dijual]. Sebagian kesiapan dari sub-divre, sudah dibuat,” tekannya.

Bulog sendiri menargerkan distribusi beras sachet pada tahap awal dapat tersalurkan di empat divre perusahaan tersebut hingga Juni – Agustus 2018. Buwas menyebut inovasi membuat beras kemasan ini untuk memudahkan pekerja dengan upah harian mendapat beras ekonomis sesuai pendapatan harian.

Saat ini, beras kemasan yang diproduksi merupakan beras premium seharga Rp2.500/kg untuk ukuran 200 gram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper