Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ISU PERANG TARIF: Kebutuhan Tinggi, Meksiko Buat Kuota Impor Daging Babi Hingga 31 Des. 2018

Turki menyatakan akan melakukan penyeldikan dugaan praktik antidumping ke perusahaan AS, di tengah pengenaan tarif impor baru oleh pemerintah Amerika Serikat untuk baja dan aluminium.
Peternakan babi./.Reuters
Peternakan babi./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA— Produsen Amerika Serikat dapat menjual kaki dan bahu babi ke Meksiko melalui kuota impor, meskipun ada tindakan pembalasan yang diambil negara tersebut pada pekan  ini setelah AS mengenakan tarif untuk baja dan aluminium.

Meksiko telah menerbitkan daftar panjang pada Selasa tentang produk AS yang akan dikenakan tarif, termasuk daging babi. Langkah-langkah tersebut merupakan respons terhadap tarif AS atas impor baja dan aluminium dari Meksiko, Kanada, dan Uni Eropa.

Namun karena tingginya konsumsi daging babi dan bahu babi, Meksiko belakangan mengubah sikapnya dengan menerapkan kuota untuk 350.000 ton yang dapat diimpor tanpa tarif, seperti dikutip Reuters, Jumat (8/6/2018).

Amerika Serikat dinilai akan dapat mengambil keuntungan dari kuota, mengingat pemberlakuan kuota tidak diskriminatif," seperti dikemukakan kementerian ekonomi Meksiko yang dikutip Reuters.

Selama 10 tahun terakhir, 89% daging babi yang dibutuhkan Meksiko dipasok dari AS. Jumlah impor itu menyumbang sekitar sepertiga dari konsumsi lokal, menurut kementerian tersebut.

Menteri Ekonomi Meksiko Ildefonso Guajardo mengatakan pekan ini bahwa Meksiko mengharapkan untuk mengimpor potongan daging babi dari Eropa untuk mengkompensasi penurunan dari Amerika Serikat.

Dinyatakan, kuota impor akan berlaku hingga 31 Desember.

Kementerian ekonomi juga mengklarifikasi bahwa akan ada periode transisi untuk tarif daging babi AS untuk setiap pengiriman di luar kuota. Mulai tanggal 5 Juni, tarif daging babi AS ditetapkan 10%, dan akan dinaikkan menjadi 20% pada 5 Juli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper