Bisnis.com, JAKARTA - Meksiko mengenakan tarif untuk produk Amerika dari logam baja hingga babi dan minuman keras, sebagai aksi balasan atas pengenaan tarif yang sama yang diberlakukan oleh AS atas impor logam dari negara tersebut.
Dilansir dari Reuters, Rabu (6/6/2018), tindakan Meksiko menambah ketegangan antara kedua negara dan membuat upaya negosiasi ulang Kesepakatan Perdagangan Bebas Amerika antara Kanada, AS, dan Meksiko yang bernilai triliunan dolar AS itu menjadi semakin sulit.
Produsen daging babi Amerika, yang menjadi pasar ekspor terbesar Meksiko, dirugikan oleh keputusan tersebut.
Pada pekan lalu, Trump membingungkan sejumlah sekutu terdekatnya dengan melakukan pencabutan pengecualian tarif untuk impor baja dan aluminium yang sebelumnya telah diberikan pada Meksiko, Kanada, dan Uni Eropa.
Sementara itu, penasihat ekonomi Trump Larry Kudlow malah membangkitkan kemungkinan bahwa presidennya akan mengganti NAFTA dengan kesepakatan bilateral dengan Kanada dan Meksiko, yang sebenarnya ditentang oleh kedua negara itu.
Terkait dengan tarif terbaru Meksiko, langkah tersebut langsung memberikan dampak. Peso tergelincir ke level paling lemah sejak Februari 2017, menjadi mata uang dengan performa terburuk di antara mata uang lainnya.
Daftar barang yang terkena tarif Meksiko yang diterbitkan di surat kabar milik pemerintah menyebutkan bahwa di dalamnya termasuk 20% tarif untuk komoditas kaki dan bahu babi, apel, dan kentang; 20% - 25% untuk keju dan minuman alkohol bourbon.
Sebagai pengimpor baja AS, Meksiko tak ketinggalan memberikan tarif sebesar 25% pada sejumlah jenis produk baja Amerika.
Negosiator perdagangan Meksiko merancang daftar tersebut juga untuk mewakili ekspor produk dari wilayah pimpinan Republik seperti Indiana, daerah di mana sang Wakil Presiden AS Mike Pence sebelumnya menjabat sebagai gubernur. Adapun, produsen bourbon di Kentucky merupakan daerah asal Ketua Utama Senat AS Mitch NcConnell, seorang republikan. Menggambarkan potensi bahaya yang disebabkan oleh upaya agresif Trump yang menilai tindakannya untuk menyeimbangkan perdagangan, tetapi justru bertindak tidak adil bagi sekutu maupun saingannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
