Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mentan: Harga Gabah Tinggi Itu Bagus

Tingginya harga gabah di tingkat petani yang mencapai Rp4.700 per kg dianggap sebagai pertanda yang baik oleh Kementerian Pertanian.
Petani menjemur gabah di tempat pengeringan gabah, di Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (7/2/2018)./ANTARA-Mohammad Ayudha
Petani menjemur gabah di tempat pengeringan gabah, di Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (7/2/2018)./ANTARA-Mohammad Ayudha

Bisnis.com, JAKARTA - Tingginya harga gabah di tingkat petani yang mencapai Rp4.700 per kg dianggap sebagai pertanda yang baik oleh Kementerian Pertanian.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan tingginya harga gabah di tingkat petani adalah harapannya sebagai regulator karena dengan begitu petani menjadi sejahtera. Namun, dengan tingginya harga di tingkat produsen dia bersikeras ingin supaya di tingkat konsumen rendah.

"Justru kita harapkan harga di petani harus tinggi supaya petani sejahtera tapi harga di konsumen harus rendah," katanya pada Senin, (4/6/2018).

Amran mengatakan supaya dapat menurunkan harga di tingkat konsumen yang perlu dilakukan adalah memotong rantai pasok selain daripada pemberian alsintan, subsidi benih dan pembukaan lahan baru. "Artinya kita harus memotong rantai pasok dan supply chain yg kepanjangan jadi petani bisa sejahtera, pedagang dan konsumen juga untung," lanjutnya.

Sekalipun harga gabah di tingkat petani itu tinggi, Amran tetap bersikukuh itu merupakan hal yang bagus. "Kan bagus dong kalau itu tinggi bagi petani. Sekarang ini harga beras di petani perkiraan, Rp7.600/kg. Rendahkan? Rendah dong."

Sementara yang menjadi permasalahan utama adalah rantai pasokan yang menyebabkan harga itu bergulir liar. Amran mengambil contoh dengan yang terjadi pada sektor perunggasan. Menurutnya, permasalahan penyebab harga telur dan ayam yang naik, sedangkan produsen dalam negeri sudah berhasil ekspor.

"Apakah berlaku hukum suplai dan demand. Tahun lalu kita, tidak eskpor ayam tapi harga stabil. Tapi pada tahun ini, kita mampu ekspor tapi harga meningkat sedangkan ekspor menandakan produksi dalam negeri sudah melimpah," katanya.

Sementara itu, ketika ditanya mengenai usulan untuk revisi Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015 tentang Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dan beras, Amran menjawab, sekarang harga gabah atau beras ini ada di luar kualitas, dimana kadar air bisa mencapai 30%.

"Ada harga hpp Rp3.700 per kg, ada harga fleksibilitas Rp4.030 per kg, ada harga komersil di atas Rp5.030 per kg. Dimana anda katakan pemerintah tidak bisa membeli? Aku jelasin, semua harga beras di lapangan pemerintah bisa membeli," tegasnya.

Pada tahun ini Kementerian Pertanian menargetkan dapat mengembangkan komoditas padi di lahan seluas 3,43 juta ha, namun sampai dengan Mei yang sudah terealisasi adalah 323.356 ha atau sama dengan 9,4% dari total realisasi. Sementara untuk program asuransi tanaman padi seluas 1 juta ha, baru tercapai 256.150 atau sama dengan 25,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper