Bisnis.com, JAKARTA - PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), anak perusahaan Lippo Group yang menggarap megaproyek Meikarta, menolak gugatan dan tagihan yang diajukan oleh PT Relys Trans Logistic dan PT Imperia Cipta Kreasi di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.
Direktur Komunikasi Lippo Group Danang Kemayan Jati mengatakan setiap tagihan yang sah oleh setiap kontraktor dan vendor selalu diselesaikan sebagaimana mestinya, tetapi sangat disesalkan bahwa selalu ada kasus-kasus terkait vendor yang mengajukan tagihan tanpa melampirkan bukti pendukung.
"Untuk itu MSU sedang melakukan audit terhadap semua tagihan-tagihan dan dokumentasi yang diserahkan oleh perusahaan /vendor terkait," ujar Danang dikutip dalam keterangan resminya, Kamis (31/5/2018).
Sebagai informasi, MSU digugat oleh dua vendor, yaitu perusahaan event organizer PT Relys Trans Logistic dan PT Imperia Cipta Kreasi untuk menghadapi permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.
Menurut Danang, MSU sudah secara resmi meminta dua perusahaan EO tersebut untuk memberikan dokumen-dokumen tagihan dan bukti pendukung. Namun, hingga kini dokumen-dokumen tersebut masih belum lengkap diterima oleh MSU.
"Meski demikian, MSU tetap akan mengedepankan itikad baik dan komunikasi, dengan memberikan kesempatan dan waktu tambahan kepada kedua EO terkait untuk menyerahkan tagihan-tagihan dan dokumen-dokumen penunjang yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan," papar Danang.
MSU, sambungnya, sudah dan akan mengambil langkah-langkah hukum untuk menghadapi vendor-vendor nakal yang diduga melakukan kecurangan, kolusi dan penipuan.
Kini, MSU tetap menjalankan pembangunan Meikarta dengan melakukan topping off untuk 200 gedung pada Desember 2018 dan serah terima empat belas ribu unit hunian yang direncanakan akan dilakukan pada akhir Februari 2019.
Sampai saat ini, Bisnis masih mencoba mendapatkan keterangan dari PT Imperia Cipta Kreasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
