Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PP Properti Berencana Tambah Lahan di Kertajati

Pengembang pelat merah PT PP Properti Tbk, berencana akan menambah land bank di sekitar Bandara Kertajari, Majalengka, Jawa Barat.
Foto aerial proyek pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Rabu (28/3). Jelang operasional BIJB pada Mei 2018, proyek pembangunan fisik Bandara BIJB yang saat ini telah mencapai 91,2 persen dan ditargetkan rampung pada April mendatang. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Foto aerial proyek pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Rabu (28/3). Jelang operasional BIJB pada Mei 2018, proyek pembangunan fisik Bandara BIJB yang saat ini telah mencapai 91,2 persen dan ditargetkan rampung pada April mendatang. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA – Pengembang pelat merah PT PP Properti Tbk, berencana akan menambah land bank di sekitar Bandara Kertajari, Majalengka, Jawa Barat.

Direktur Utama PT PP Properti Tbk, Taufik Hidayat mengatakan tahun ini perseroan kemungkinan akan sedikit membeli land bank di sekitar Bandara Kertajari, Majalengka, Jawa Barat. Taufik beralasan, pembelian land bank ini situasional karena masih harus mengecek potensi pasar setelah pengoperasian kawasan aerocity tersebut.

“PP Properti ini memang tidak fokus menambah landbank, kami fokus joint venture. Tahun kemarin kami sudah siap sampai 297 hektare saat ini, tahun ini kita tinggal kerjakan saja,” ungkap Taufik di Fairmont Hotel, Senin (28/5/2018).

Bisnis mencatat, PT PP Properti memang telah terlebih dahulu melakukan pengembangan aerocity di atas lahan seluas 300 hektare (ha). Perseroan dengan kode saham PPRO ini telah meneken kerja sama pembentukan perusahaan patungan untuk mengembangkan lahan tersebut dengan PT Bandara Internasional Jawa Barat Aerocity Development (BIJB AD).

Rencananya, aerocity itu mulai dikembangkan tahun ini diawali dengan empat tower apartemen berkapasitas masing-masing 367 unit untuk tahap pertama. Ada pun hunian ini diperuntukkan bagi pegawai maskapai, perusahaan kargo, catering, dan jasa groundhandling, serta semua perusahaan terkait jasa kebandarudaraan. Ada pun PPRO merencanakan untuk membangun tipe studio studio  dengan luas terkecil 24 meter persegi ditawarkan dengan harga Rp 12 juta per meter persegi.

Sebelumnya, Direktur Operasi PP Properti, Galih Saksono mengatakan saat ini ada sekitar 10 hektar lahan yang sudah dipersiapkan perusahaan berkode saham PPRO ini untuk lahan akses menuju bandara. Seiring dengan fokus perseroan dalam sistem penjualan bulk selling alias borongan, dia pun berharap para perusahaan terkait penerbangan dan jasa bandara mau ikut terlibat dalam penyerapan unit di area ini.

“Saat ini masterplan kami menyiapkan 4 tower, kita coba tawarkan ke airlines [maskapai]. Misalnya, Lion, atau anak perusahaan lain, Angkasa Pura, mereka butuh office, apartemen, dan lainnya,” ujar Galih.

Dia menyatakan, PPRO berharap dalam satu tahun bisa mendapatkan bulk buyer untuk satu tower. Oleh sebab itu Galih telah memastikan bahwa tim PPRO untuk pembangunan aerocity di Kertajati sudah menyiapkan kemungkinan bulk selling tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper