Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemendag Dorong Bulog Salurkan Beras Sesuai HET Baru

Rencana pemerintah menurunkan Harga Eceran Tertinggi beras menjadi Rp8.950/kg akan melibatkan Perum Bulog untuk menyalurkan beras hingga ke tingkat konsumen dengan harga tersebut.
Beras Bulog./JIBI
Beras Bulog./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Rencana pemerintah menurunkan Harga Eceran Tertinggi beras menjadi Rp8.950/kg akan melibatkan Perum Bulog untuk menyalurkan beras hingga ke tingkat konsumen dengan harga tersebut.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Tjahya Widayanti mengatakan pihaknya telah meminta Bulog agar dapat mengisi pasar beras dengan harga yang telah ditentukan yakni Rp8.950/kg dari sebelumnya Rp9.450/kg.

“Kami minta Bulog mengisi pasar beras medium dengan harga Rp8.950/kg. Bulog [harus] benar-benar menggelontorkan berasnya,” kata Tjahya kepada Bisnis.com, Selasa (29/5/2018).

Pemerintah optimistis dengan penurunan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras ini dapat dilakukan dengan strategi penggelontoran beras dari Bulog tersebut. 

Menurut Tjahya keputusan tersebut diambil dengan mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015 yang mengatur tentang harga pembelian pemerintah (HPP) untuk beras dan gabah. Dalam beleid itu gabah kering panen di tingkat petani dihargai Rp3.700/kg. 

Sebelumnya pemerintah menetapkan HET untuk beras medium dan premium melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57 Tahun 2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras. Namun belum diketahui apakah perubahan HET bakal disertai dengan Permendag baru setelah pemerintah menurunkan HET sebesar Rp500 tersebut.

Karyawan Gunarso Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog mengatakan pihaknya bakal melaksanakan kebijakan penetapan harga jual beras ke konsumen sebesar yang ditentukan. Dia mengaku Bulog akan menjual langsung beras ke konsumen melalui retailer dan mitra dengan harga ketetapan pemerintah.

Menurutnya pemerintah dalam memutuskan kebijakan HET beras baru ini bertujuan untuk menjaga agar harga beras tetap terjaga dan stabil. Selain itu pihaknya tetap yakin putusan tersebut tidak mengganggu serapan di tingkat petani.

“Serapan tetap akan dijaga sesuai tingkat harga dan kualitas beras,” katanya.

Berdasarkan pantauan di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional menunjukkan, harga beras medium I sebesar Rp11.850/kg pada 28 Mei, dan beras medium II hanya selisih tipis yakni Rp11.600/kg.

Adapun sesuai pantauan harga beras grosir di Pasar Induk Beras Cipinang, beras dengan varietas IR 64 II seharga Rp9.525/kg, sedangkan untuk IR 64 III (beras Bulog) harga di tingkat grosir mencapai Rp8.625/kg.

Dalam situsnya, Bulog hingga kini telah memiliki setidaknya 1,387 juta ton beras sebagai cadangan pemerintah. Jumlah ini terbagi pada serapan dalam negeri sebesar 825.765 ton dan pengadaan luar negeri atau impor mencapai 561.382 ton. Sementara operasi pasar cadangan beras pemerintah yang dilakukan sepanjang 2018 sudah 305.190 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper