Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alam Sutera Luncurkan Proyek Perdana Lowrise

PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) meluncurkan proyek perdana perusahaan untuk konsep hunian vertikal berlantai rendah, Llyod. Rencananya Llyod akan dibangun pada 2019 dan serah terima pada 2021.
Noble Alam Sutera/noblealamsutera.com
Noble Alam Sutera/noblealamsutera.com

Bisnis.com,JAKARTA—PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) meluncurkan proyek perdana perusahaan untuk konsep hunian vertikal berlantai rendah, Llyod. Rencananya Llyod akan dibangun pada 2019 dan serah terima pada 2021.

Oki L. Surataman, Office&Residensial Sales Division Head PT Alam Sutera Realty Tbk menuturkan sejauh ini perusahaan memang befokus pada rumah tapak, akan tetapi semakin lama harga lahan kian tinggi dan terbatas. Pengembang lanjut dia mulai berpikir untuk membangun apartemen jangkung lantaran dengan lahan yang tinggi bisa dijual dengan unit yang lebih banyak.

Akan tetapi kondisi pasar dan konsumen di Indonesia masih menyukai rumah tapak karena ukuran yang lebih luas dengan pencahayaan alami dibandingkan dengan hunian vertikal. Hanya saja imbuh dia rumah tapak juga memiliki kekurangan dengan minimnya fasilitas dan pemeliharaan yang lebih sulit dibandingkan dengan apartemen jangkung.

“Sehingga muncullah low rise. Umumnya 4 sampai 5 lantai. Konsepnya berasa tinggal di rumah tapi kemudahan yang didapatkan mirip high rise dengan fasilitas dan building management,”katanya kepada Bisnis dikutip Selasa (29/5).

Dia menjabarkan untuk membangun proyek perdana lowrise Llyod seluas 4 ha terdiri dari 22 menara dengan total hanya 460 unit. Setiap menara terdiri atas lima lantaidengan 1 lantai terdiri atas 4 unit. Pembangunannya dilakukan dengan desain mengacu pada flat di New York yakni bata expose dengan 70% ruang terbuka.

Oki mengatakan karena ingin memberikan kenyamanan rumah tapak maka hanya menawarkan unit dengan dua kamar tidur dengan luas mulai dari 99 meter persegi dan 3 kamar tidur seluas 128.4 meter persegi.Harga jualnya dimulai dari Rp1,5 miliar—Rp2 miliar.

ASRI mulai meluncurkan proyek ini pada April 2018, dengan tahap pertama 7 tower, tahap kedua total mencapai 13 menara dan saat ini membuka tahap ketiga untuk seluruh menara. Secara keseluruhan penjualan mencapai 50% dan diharapkan akhir tahun ini akan terjual habis. Llyod akan dibangun pada 2019 dan serah terima pada 2021

Dari sisi pengembang, secara teoritis dia mengatakan biaya untuk membangun proyek hunian jangkung apartemen, lebih mahal dibandingkan lowrise. Tapi menurutnya memang tidak bisa dibandingkan secara umum karena bergantung pada struktur dan spesifikasi yang diberikan.

Selain itu dia mengatakan untuk mengembangkan konsep lowrise ini tidak sembarang developer dengan lahan kecil. Pengembangan ini memungkinan bagi ASRI karena perusahaan memang pengembang skala perkotaan.

“Kalau melihat tren ke depannya mungkin akan subjektif sekali, sebab bisa jadi konsep ini tidak sesuai dengan gaya pengembang yang lainnya. Tapi memang rata-rata pembeli kami menginginkan lowrise karena high rise sudah sumpek dan jenuh,”ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper