Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kerja Sama Indonesia-Austria Diharapkan Dorong Kunjungan Turis Austria

Indonesia berharap kunjungan turis Austria semakin meningkat mengingat negara tersebut termasuk dalam daftar bebas visa yang diterapkan Pemerintah Indonesia.
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR RI Juliari P. Batubara (keempat kanan) menyerahkan cendera mata kepada Director of Sales Siemens Mobility Christoph Masopust, seusai pertemuan di Wina, Austria, Selasa (22/5/2018). Kunjungan ke Siemens Mobility di Wina merupakan salah satu rangkaian kunjungan BKSAP ke Austria./JIBI-Indyah Sutriningrum
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR RI Juliari P. Batubara (keempat kanan) menyerahkan cendera mata kepada Director of Sales Siemens Mobility Christoph Masopust, seusai pertemuan di Wina, Austria, Selasa (22/5/2018). Kunjungan ke Siemens Mobility di Wina merupakan salah satu rangkaian kunjungan BKSAP ke Austria./JIBI-Indyah Sutriningrum

Bisnis.com, WINA -- Indonesia berharap kunjungan turis Austria semakin meningkat mengingat negara tersebut termasuk dalam daftar bebas visa yang diterapkan Pemerintah Indonesia.

Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR SB Wiryanti Sukamdani mengatakan kunjungan wisatawan dari Austria ke Indonesia masih sangat kecil, dengan angka berkisar 30.000 per tahun.

"Sebaliknya, kunjungan dari Indonesia ke Austria cukup besar kendati wisatawan harus mengurus visa," ungkapnya kepada Bisnis di sela-sela kunjungan BKSAP ke Wina, Austria, pekan ini.

Menurut Yanti, Indonesia memiliki wisata yang lengkap yang dapat dinikmati oleh turis Austria seperti wisata bahari, budaya, kuliner, kekayaan alam, dan lainnya. ‎Anggota dari Fraksi PDIP itu menilai tidak ada masalah konektivitas karena saat ini sudah banyak maskapai yang menghubungkan kedua negara. 

"Banyak sekali tempat wisata yang dapat dinikmati oleh turis Austria, selain itu connectivity juga cukup baik. Oleh karena itu, kami sampaikan tolong untuk bisa mendorong warga Austria berkunjung ke Indonesia," ujarnya.

Saat ini, warga Austria dinilai lebih banyak berkunjung ke negara-negara tetangga mereka seperti Italia, Yunani, dan Eropa Timur. Sementara itu, perjalanan ke Indonesia dinilai masih mahal.

Yanti menuturkan salah satu perhatian Austria adalah bencana alam, seperti gunung meletus. 

"Kalau untuk bencana memang di luar kekuatan kita, tetapi kalau harga mahal sudah ada solusi seperti adanya low cost carrier," lanjutnya.

Dengan semakin meningkatnya kerja sama antara Indonesia dan Austria, seperti dalam bidang transportasi dan energi, diharapkan dapat membantu mengerek kunjungan dari negara tersebut.

Yanti menerangkan salah satu tipikal turis Eropa adalah adanya kedekatan emosi dengan negara yang dikunjungi, contohnya turis dari Belanda lebih banyak datang ke Indonesia karena banyak dari mereka keturunan Indonesia. Dengan semakin banyaknya investasi dari Austria diharapkan semakin banyak orang mengenal Indonesia dan terdorong untuk berkunjung.

Di lain pihak, stakeholder pariwisata di Indonesia ‎diharapkan juga meningkatkan promosi di kawasan Eropa, termasuk Austria, agar Indonesia bisa menjadi pilihan destinasi selain Singapura dan Thailand.

Kunjungan kerja BKSAP DPR ke Austria ini dipimpin oleh Juliari P. Batubara, dengan anggota Rofi' Munawar, Nazarudin Kiemas, SB. Wiryanti Sukamdani, Jalaludin Rakhmat, Dwie Arum Hadiatie, Syamsul Bachri, Rachel Maryam Sayidina, Melani Leimena Suharli, Mahfudz Abdurrahman, Achmad Farial, Akhmad Sahroni, Bara K. Hasibuan, dan Mukhtar Tompo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper