Bisnis.com, JAKARTA – Konsultan properti memprediksi pasokan rata-rata perkantoran sepanjang 2018 di area pusat bisnis (central business district, CBD) di Jakarta bisa mencapai 260.000 meter persegi
Head of Research Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia James Taylor mengatakan dalam laporan Jakarta Property Market Review 1Q18 bahwa saat ini Menara-menara Treasury dan Prosperity selesai dibangun pada triwulan pertama 2018 dengan total luasan mencapai 190.000 meter persegi.
“Kami [kawasan Sudirman Central Business District] meraih rekor Kelas A untuk persediaan 2015, 2016, dan 2017, dan hal yang sama diharapkan terjadi lagi pada tahun 2018 dengan 600.000 meter persegi ruang baru untuk perencanaan tahun ini,” ungkap James dikutip Selasa (22/5/2018).
Baca Juga
Dia menjelaskan, bahwa perusahaan teknologi seperti start-up dan ecommerce serta perusahaan financial technology masih menjadi kekuatan pendorong pada permintaan ruang kantor saat ini. Menurutnya, 15% dari ruang sewa selama kuartal satu tahun ini berasal dari perusahaan-perusahaan tersebut. Hal ini kata James masih kurang dari jumlah yang sama pada kuartal keempat tahun lalu, yakni sekitar 30%.
“Masih ada beragam penghuni CBD lain seperti asuransi, layanan professional. Permintaan pulih secara signifikan pada 2017, dan hal positif ini terbawa ke tahun baru dengan hanya 50.000 meter persegi ruang kerja kualitas A yang terserap selama kuartal tersebut,” jelas James.
Dia menerangkan, kinerja pada kuartal pertama ini serta transaksi dalam proses adalah sedemikian rupa sehingga tingkat penyerapan bersih yang tinggi adalah kemungkinan besar untuk 2018. Ada pun perkiraan JLL terkait permintaan ruang kantor CBD pada tahun ini dan lima tahun ke depan belum ada perubahan yang signifikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
