KABAR GLOBAL 18 MEI: Menggali Manfaat di Era Digital, China Ingin Kuasai AI

Renat Sofie Andriani
Jumat, 18 Mei 2018 | 08:24 WIB
Ilustrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence AI
Ilustrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence AI
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Berita seputar perkembangan dunia digital serta langkah agresif China untuk mengembangkan teknologi mewarnai media nasional pada hari ini, Jumat (18/5/2018).

Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:

Menggali Manfaat di Era Digital. Perkembangan dunia digital ibarat pedang bermata dua. Pada satu sisi memberi peluang dari segi ekonomi. Tetapi ada pula risiko yang harus diwaspadai, salah satunya kehadiran fake news atau berita bohong yang berpotensi mengacak-acak relasi antarmasyarakat. (Bisnis Indonesia)

Data Upah Beri Sentimen Positif. Pasar tenaga kerja yang sangat ketat di Jepang mulai mencatatkan kenaikan upah. Hal itu diharapkan dapat membantu pertumbuhan ekonomi dan upaya Bank Sentral Jepang (BOJ) untuk mengerek inflasi. (Bisnis Indonesia)

China Tawarkan Potongan Defisit Perdagangan AS Senilai US$200 Miliar. China dikabarkan menawarkan kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump surplus perdagangan tahunannya dengan AS senilai US$200 MIliar dengan meningkatkan impor produk-produk asal AS dan sejumlah langkah lain, ungkap seorang pejabat pemerintahan Trump. (Bisnis.com)

Brent Tembus US$80, Cermati Langkah Bank Sentral. Harga minyak mentah Brent Laut Utara pada Kamis (17/5) menembus US$80 per barel. Kenaikan harga minyak bakal mendorong laju inflasi, yang mana berpotensi meredam laju pertumbuhan ekonomi, sehingga akan muncul lagi ekspektasi bank sentral harus mempercepat kenaikan suku bunga acuan. (Investor Daily)

China Ingin Kuasai AI. China kian agresif untuk mengembangkan teknologi. Tak tanggung-tanggung, Tianjin sebuah kota pelabuhan di Utara China mengumumkan akan menyiapkan dana senilai 100 miliar yuan atau setara dengan US$16 miliar untuk pengembangan industri teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). (Kontan)

Terancam Bangkrut, Mothercare Tutup Toko. Perusahaan ritel offline makin keteteran. Kali ini giliran Mothercare Plc yang akan menutup 50 toko di Inggris. Menurut sumber Reuters, penutupan toko ini adalah salah satu bagian dari rencana restrukturisasi yang dilakukan Kepala Eksekutif Mothercare Mark Newton-Jones. Rencananya penutupan gerai dilakukan pada akhir pekan ini. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper