Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garap Kontrak di Jabung, Jasa Armada Kerahkan Tiga Kapal

Kapal pemandu milik PT Jasa Armada Indonesia menarik kapal penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Endang Muchtar
Kapal pemandu milik PT Jasa Armada Indonesia menarik kapal penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan jasa penundaan dan pemanduan kapal, PT Jasa Armada Indonesia Tbk. atau JAI siap mengerahkan tiga kapal untuk menggarap kontrak dari Petrochina Jabung Internasional di Tanjung Jabung, Jambi.

Direktur Utama JAI , Dawam Atmosudiro mengatakan perseroan bisa segera beroperasi di Tanjung Jabung karena sudah meneken kerja sama layanan penundaan dan pemanduan di wilayah terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) PetroChina Marine Terminal. "Kami akan pakai 3 kapal dan itu kami charter dulu," ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (16/5/2018).

Tambahan armada untuk operasional di Tanjung Jabung sekaligus menambah jumlah armada yang dioperasikan JAI. Per Desember 2017, perusahaan bersandi saham IPCM itu mengoperasikan 75 kapal. Jumlah tersebut terdiri dari 30 kapal pandu, 37 kapan tunda, dan 8 kapal mooring.

Dalam catatan Bisnis.com, mulai tahun ini hingga 2019, JAI berencana menambah 15-16 kapal. Perusahaan bersandi saham IPCM itu juga siap menambah empat armada baru dari galangan dalam negeri dengan nilai investasi ditaksir mencapai Rp250 miliar.

Dawam mengatakan, ekspansi usaha perseroan di Tanjung Jabung merupakan dari upaya memperluas segmen di luar captive market. Untuk diketahui, segmen utama JAI adalah layanan penundaan di 12 pelabuhan yang dikelola induk, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

Di luar segmen captive market, sejauh ini, JAI sudah meneken kontrak jasa pemanduan dan penundaan dengan PT Nusantara Regas dan PT Cemindo Gemilang. JAI juga tengah membidik jasa pandu dan tunda di wilayah perairan Muara Musi, Karawang Timur, dan Luwuk. Secara keseluruhan, tambahan kontrak baru bisa berkontribusi terhadap target pendapatan JAI tahun ini sebanyak Rp1,1 triliun.

Per Maret 2018, JAI membukukan pendapatan sebesar Rp164,63 miliar (tidak diaudit) atau tumbuh 5,56% secara tahunan. Dawam memperkirakan, pendapatan bakal menanjak di paruh kedua tahun ini sejalan dengan realisasi kontrak-kontrak baru yang diperoleh perseroa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper