Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I, Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Tumbuh

Sektor industri kimia, tekstil, dan aneka (IKTA) masih tumbuh positif sepanjang kuartal I/2018. Namun, karena industri kimia mengalami penurunan, pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka Kementerian Perindustrian Muhdori (tengah) bersama Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat (kedua kanan) mengamati mesin tekstil, seusai membuka pameran Indo Intertex 2018, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka Kementerian Perindustrian Muhdori (tengah) bersama Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat (kedua kanan) mengamati mesin tekstil, seusai membuka pameran Indo Intertex 2018, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA—Sektor industri kimia, tekstil, dan aneka (IKTA) masih tumbuh positif sepanjang kuartal I/2018. Namun, karena industri kimia mengalami penurunan, pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada 3 bulan pertama tahun lalu, sektor IKTA tumbuh sebesar 5,16% secara tahunan. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh sektor industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 10,40%.

Achmad Sigit Dwiwahjono, Dirjen IKTA Kementerian Perindustrian, mengatakan pada kuartal I tahun ini, sektor kimia justru menurun 12%, sehingga menyebabkan pertumbuhan IKTA secara keseluruhan berada di bawah angka pertumbuhan tahun lalu. 

"Yang down itu kimia karena impor mencapai US$20 miliar, kalau dolar naik bahan baku juga naik. Petrokimia misalnya, dulu harga minyak dunia di bawah US$50 per barel, sekarang US$60—US$70, padahal bahan baku itu 90% impor," katanya di Jakarta, Senin (14/5/2018).

Untuk mengurangi ketergantungan bahan baku impor di sektor kimia, pemerintah mulai mendorong pengembangan industri petrokimia berbasis gas, misalnya di kawasan Bintuni, serta investasi nafta cracker oleh Chandra Asri Petrochemical dan Lotte Chemical.

Sektor lainnya, seperti tekstil dan produk tekstil (TPT), alas kaki, farmasi, serta semen masih tumbuh positif, bahkan di atas ekspektasi Kemenperin. Sigit memerinci industri TPT tumbuh 7,53%, alas kaki tumbuh 5%, semen 5%, dan farmasi 7,6%. 

"Industri TPT itu naik karena persiapan jelang lebaran," katanya.

Hingga akhir tahun, Kemenperin menargetkan sektor IKTA tumbuh sebesar 4,5% secara tahunan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper