Begini Komentar Dirut Indosat soal Registrasi Kartu SIM di Distributor

Duwi Setiya Ariyanti
Kamis, 10 Mei 2018 | 06:20 WIB
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--CEO&Presiden Direktur PT Indosat Ooredoo, Tbk, Joy Wahjudi turut memberikan komentar terkait kebijakan registrasi kartu SIM prabayar untuk nomor seluler yang akan digunakan.

Menurutnya. tak ada perubahan tentang batas jumlah nomor seluler prabayar yang bisa diregistrasikan. Dalam beleid, katanya, diatur jelas bahwa registrasi mandiri hanya bisa dilakukan untuk tiga nomor saja di operator yang sama.

Sementara itu, untuk registrasi lebih dari itu, harus melampirkan laporan kepada operator yang nantinya dilaporkan kepada pemerintah untuk alasan keamanan.

Hal yang sama juga berlaku pada nomor seluler yang digunakan untuk mesin seperti pada electronic data capture (EDC). Registrasi banyak kartu, tutur Joy, bisa dilakukan di gerai resmi atau distributor resmi yang bekerja sama dengan operator.

Dia pun menggarisbawahi bahwa semua registrasi yang dilakukan harus menggunakan nomor induk kependudukan (NIK) dan nomor kartu keluarga (KK) yang valid. Tujuannya, agar pelanggaran akibat penyalahgunaan data bisa dipertanggungjawabkan.

Data kependudukan yang digunakan untuk registrasi harus mencerminkan pengguna atau atas seizin pemilik data. Jika tidak, dia menyebut, hal itu menjadi tanggung jawab distributor bukan di tangan operator.

Dalam Peraturan Menteri No.12/2016, Pasal 11 disebutkan bahwa calon pelanggan prabayar bisa melakukan registrasi sendiri paling banyak tiga nomor menggunakan satu data kependudukan.

Sementara itu, untuk penggunaan mesin, registrasi dilakukan melalui gerai milik operator maupun mitra. Pihak yang mencantumkan data kependudukannya untuk mendaftarkan nomor berjumlah lebih dari 10, harus melaporkan peruntukan penggunaan kartu.

"Cuma yang penting, kalau ada pelanggaran data yang akan terjadi, bukan oleh operator," ujarnya saat jumpa pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Gedung Indosat, Jakarta, Rabu (9/5/2018).

Dia mengakui registrasi membawa dampak bagi industri karena adanya perubahan pola konsumsi pelanggan. Penggunaan kartu perdana, kata Joy, mungkin akan menurun. Pihaknya pun menyebut tak lagi mengaktivasi nomor yang dijual secara penuh sejak Januari.

Dengan demikian, seluruh kartu perdana yang dijual dalam keadaan tidak aktif dan dampaknya terlihat pada jumlah kartu beredar juga kinerja keuangan perusahaan.

"Kami setop aktivasi, pasti jumlah pelanggannya kan turun," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper