Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelindo II Optimalkan TI dan Modernisasi Infrastruktur

Perseroan Terbatas Pelindo II atau Indonesia Port Corporation (IPC) II mengoptimalkan teknologi informasi dan modernisasi infrastruktur dan suprastruktur pelabuhan sebagai upaya menekan biaya logistik serta mendukung pengembangan ekspor nasional.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -  Perseroan Terbatas Pelindo II atau Indonesia Port Corporation (IPC) II mengoptimalkan teknologi informasi dan modernisasi infrastruktur dan suprastruktur pelabuhan sebagai upaya menekan biaya logistik serta mendukung pengembangan ekspor nasional.

"Terkait dengan optimalisasi penggunaan teknologi informasi, IPC telah menerapkan berbagai aplikasi, seperti sistem lalu lintas kapal, sistem operasi kapal, sistem opetasi terminal peti kemas, dan nonpeti kemas," kata Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo II Saptono R. Irianto di Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Dalam Forum Ekspor 500 di kompleks PT Pelindo II di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Saptono R. Irianto menegaskan bahwa seluruh pelabuhan yang dikelola menerapkan aplikasi Auto Tally, Auto Gate, dan E-service.

Forum Ekspor 500 merupakan wadah silaturahmi antarpelaku utama dan pihak-pihak yang berkaitan dengan pengembangan ekspor nasional, yang difasilitasi oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.

Saptono menyebutkan ada empat langkah strategis lainnya yang diimplementasikan IPC untuk mewujudkan pelabuhan yang efisien.

Keempat hal tersebut, antara lain, peningkatan pelayanan, pembangunan proyek strategis, penerapan sistem informasi layanan tunggal secara elektronik berbasis internet, dan sistem pelayanan berbasis elektronik, seperti e-registration, e-booking, e-tracking & tracing, e-payment, e-billing, dan e-care.

Menurut dia, digitalisasi pelabuhan telah meningkatkan kinerja operasional dan pelayanan. Pada Tahun 2017, misalnya, keseluruhan arus barang mencapai lebih dari 57 juta ton, atau melampaui target sebesar 5,56 persen.

Arus peti kemas mengalami penaikan 0,8 persen dari target yang sebesar 5,14 juta peti kemas.

"Dari sisi 'dwelling time', IPC berhasil menurunkannya menjadi di bawah 3 hari. Upaya untuk menekan dwelling time ini dilakukan dengan penerapan Integrated Container Freight Station (CFS) di Pelabuhan Tanjung Priok," jelas Saptono.

Saat ini, lanjut Saptono, IPC juga telah mampu memfasilitasi persinggahan kapal kontainer berkapasitas besar. Sejak 2017, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta melayani kapal kontainer berkapasitas 10.000 TEUs yang melayani rute "direct call".

Kapal kontainer ukuran besar ini berlayar rutin setiap minggu dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Los Angeles dan Oakland, Amerika Serikat.

Penggunaan kapal kontainer berkapasitas besar, kata dia, berdampak terhadap penurunan biaya pengiriman kontainer yang akan ditanggung eksportir maupun importir sehingga ikut menekan biaya logistik nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper