Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspansi Maskapai Dorong Pertumbuhan Sektor Transportasi

Badan Pusat Statistik (BPS) melansir sektor transportasi dan pergudangan mencetak pertumbuhan 8,59% (year on year/yoy) di kuartal I/2018. Pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan kedua terbesar setelah sektor informasi & komunikasi.

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) melansir sektor transportasi dan pergudangan mencetak pertumbuhan 8,59% (year on year/yoy) di kuartal I/2018. Pertumbuhan ini merupakan pertumbuhan kedua terbesar setelah sektor informasi & komunikasi.

Data BPS yang terbit Senin (7/5/2018), sektor transportasi dan pergudangan berkontribusi 0,35% terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 5,06% di tiga bulan pertama 2018.

Dalam catatan Bisnis.com, pangsa sektor ini juga terus meningkat menjadi 5,41% terhadap total PDB. Di kuartal I/2015, sektor transportasi dan pergudangan berkontribusi 4,67% terhadap total produk domestik bruto (PDB).

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Sri Soelistyowati mengatakan ekspansi maskapai penerbangan menjadi salah satu pendongkrak sektor transportasi. "ada banyak penambahan rute baru dan alat angkutnya juga, misalnya gerbong atau pesawat," jelasnya kepada Bisnis.com, Senin (7/5/2018).

Dalam catatan Bisnis.com, sejumlah maskapai memang menambah armada pesawat sejalan dengan ekspansi rute.

AirAsia misalnya, menambah tiga unit Airbus A320 tahun ini dengan skema sewa operasi.

Garuda Indonesia juga membuka tiga rute internasional dan beberapa rute domestik tahun ini. Grup Lion Air bahkan siap melakukan ekspansi lanjutan ke sejumlah negara di Asia Tenggara.

Selain transportasi, sektor pergudangan juga menggeliat. Sri menuturkan, sektor pergudangan bertumbuh sejalan dengan penambahan pasokan.

Hal ini terjadi karekan permintaan gudang makin bertambah seiring dengan impor barang yang dilakukan pengusaha. Impor dilakukan karena produksi barang meningkat.

Di sisi lain, BPS juga memeriksa lebih jauh korelasi sektor pergudangan dengan tren perdagangan elektronik atau dagang-el (e-commerce).

Sri menyebut, transaksi dagang-el memang mengalami kenaikan. "Namun kami blm men cek apakah ada kaitan pergudangan yg naik dg e comm," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper