Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekan Harga Pangan, Pemerintah Waspadai Delapan Daerah Berikut

Pemerintah berencana melakukan intervensi pasar cukup intensif di sejumlah daerah yang ditengarai memiliki potensi peningkatan harga menjelang momen puasa dan lebaran tahun ini.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman (tengah), disambut para peserta saat menghadiri Rembug Pekan Nasional Kontak Tani dan Nelayan Andalan (PENAS-KTNA) XV di Banda Aceh, Jumat (5/5)./Antara-Ampelsa
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman (tengah), disambut para peserta saat menghadiri Rembug Pekan Nasional Kontak Tani dan Nelayan Andalan (PENAS-KTNA) XV di Banda Aceh, Jumat (5/5)./Antara-Ampelsa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berencana melakukan intervensi pasar cukup intensif di sejumlah daerah yang ditengarai memiliki potensi peningkatan harga menjelang momen puasa dan lebaran tahun ini.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebut beberapa daerah yang dimaksud antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Sumatra Selatan, Medan, Sulawesi Selatan, dan Jakarta.

"Ada 8 provinsi yang harus kita jaga. Paling khusus Jakarta, karena Jakarta jadi barometer," katanya di Istana Negara, Jumat (27/4/2018).

Menurutnya, persoalan kenaikan harga di beberapa daerah yang paling kentara disebabkan faktor cuaca. Selain itu, persoalan paling mendasar di balik kenaikan harga komoditas pangan adalah banyaknya rantai pasokan yang harus dilalui suatu komoditas sebelum sampai ke tangan pembeli.

"Supply chain-nya harus kita potong. Harga bawang merah sekitar Rp10.000-Rp12.000, tapi di pasar masih Rp30.000-Rp35.000. Disparitasnya 300%. Ini harus diselesaikan bertahap," ucapnya.

Intinya, Amran mengungkapkan, Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar kementerian dan lembaga terkait mengantisipasi suplai dan permintaan komoditas pangan pada bulan puasa dan lebaran lebih awal.

"Bila perlu lebih stabil daripada tahun 2017," tambahnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper