Bisnis.com, JAKARTA--Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) akan kembali menggelar The 7th Indonesia EBTKE ConEx 2018 pada 29-31 Agustus 2018 di Jakarta.
Acara ini bertujuan mendesiminasikan informasi kepada pemangku kepentingan tentang pentingnya mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT) secara optimal sebagai salah satu solusi untuk membangun ketahanan energi nasional.
Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Suryadarma mengatakan gelaran tersebut akan mengusung tema "Investment Breakthrough to Achieve Renewable Energy Target".
Dia berujar ada tiga aspek yang akan menjadi fokus utama, yakni terobosan untuk teknologi, pendanaan, dan aspek bisnis.
"Breakthrough untuk teknologi karena renewable energy itu dimana keberhasilan research development menyebabkan EBT kompetitif. Bagi kami ini satu hal yang harus dijawab dari sisi teknologi," kata Suryadarma dalam launching The 7th Indonesia EBTKE ConEx 2018 di Kantor Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Rabu (25/4/2018).
Selain itu, dalam forum ini juga akan dicari solusi mengenai pendanaan yang selama ini menjadi kendala utama bagi pengembang EBT. Aspek bisnis terkait dengan regulasi juga akan dikupas.
Suryadarma mengatakan kegiatan ini akan menghadirkan pihak-pihak berkepentingan dalam energi nasional, seperti pemerintah, pelaku industri, pakar energi, dan lainnya. Rangkaian kegiatannya meliputi pameran, konferensi, kompetisi poster, dan paper serta pelatihan yang akan mendukung pengembangan EBT.
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi mendukung terselenggaranya kegiatan ini sebagai salah satu kesempatan bagi seluruh pemangku kepentingan EBTKE untuk bersama-sama melakukan upaya terobosan agar percepatan pengembangn EBT dapat terwujud.
"Diharapkan dari forum ini muncul rekomendasi untuk menjadi satu tahap perbaikan. Minimum dengan adanya forum ini telah terjalin komunikasi antar para pihak pemangku kepentingan," ujar Direktur Jenderal EBTKE Rida Mulyana.
The 7th Indonesia EBTKE ConEx 2018 ditargetkan mampu menarik 6.000 ribu pengunjung, 50 perusahaan, 1.800 delegasi dari berbagai negara di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
