Bukalapak Latih Santri Dagang Online

N. Nuriman Jayabuana
Kamis, 19 April 2018 | 17:09 WIB
Muhammad Isa, Strategic Advisor Bukalapak memberikan cinderamata kepada H. Asep Abdul Hamid, S.Pd., M.Ag., Kepala Pondok Pesantren Persis 67 Benda Tasikmalaya dalam acara Pengembangan dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Tasikmalaya, Jawa Barat/Bukalapak
Muhammad Isa, Strategic Advisor Bukalapak memberikan cinderamata kepada H. Asep Abdul Hamid, S.Pd., M.Ag., Kepala Pondok Pesantren Persis 67 Benda Tasikmalaya dalam acara Pengembangan dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Tasikmalaya, Jawa Barat/Bukalapak
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan penyedia lapak belanja daring, Bukalapak, melatih santri keterampilan berdagang online.

Bukalapak melatih kalangan santri melalui program bertajuk “Santripreneur Digital Entrepreneurship Kelas Bangkit 2018” yang berlangsung selama satu hari.

Program itu mengikutsertakan lebih dari 250 santri Aliyah yang berada di Pondok Pesantren Persatuan Islam 67 Benda di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Strategic Advisor Bukalapak Muhammad Isa menyatakan melalui program itu, Bukalapak ingin berbagi wawasan kewirausahaan sekaligus pemanfaatan teknologi dalam menjalankan usaha.

“Kami berharap santri yang lulus pendidikan di pesantren memiliki gambaran mengenai kewirausahaan dan dapat mengembangkan diri menjadi pebisnis online,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (19/4).

Melalui program itu, Bukalapak berbagi tips dan pengalaman kepada santri untuk memulai bisnis secara daring. Perusahaan penyedia lapak daring itu turut memberi santri pembekalan untuk menjadi agen Bukalapak.

Muhammad Isa menyatakan penetrasi penggunaan internet di Indonesia sangat besar. Hal itu dapat dari perubahan perilaku bisnis dan belanja masyarakat yang semakin bergantung terhadap platform daring.

Direktur Eksekutif Pusat Zakat Umat, Angga Nugraha, mengatakan kalangan santri perlu memperoleh pendampingan untuk agar dapat tumbuh menjadi entrepreneur. Melalui kerja sama dengan BAZNAS dan Bukalapak, kalangan santri dapat semakin termotivasi berkembang menjadi pebisnis.

“Harapannya kemudian bertebaran pengusaha dari kalangan santri di berbagai wilayah Indonesia,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper