Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sulit Dapatkan Data Ikan Kalengan, Kemendag: Ekspor Ikan Tak Diatur, Bisa Ditanya ke KKP

Ketua Umum Asosiasi Industri Pengalengan Ikan Indonesia (APIKI) Adi Surya mengatakan ekspor ikan kalengan asal Indonesia telah mampu menembus 80 negara.
Penjual menunggu pembeli di Tempat Pelelangan Ikan, Kota Gorontalo, Gorontalo, Sabtu (11/3). Harga semua jenis ikan laut di Kota Gorontalo mengalami kenaikan hingga 40 persen akibat tangkapan nelayan yang berkurang karena ombak tinggi dan bulan terang. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Penjual menunggu pembeli di Tempat Pelelangan Ikan, Kota Gorontalo, Gorontalo, Sabtu (11/3). Harga semua jenis ikan laut di Kota Gorontalo mengalami kenaikan hingga 40 persen akibat tangkapan nelayan yang berkurang karena ombak tinggi dan bulan terang. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

Bisnis.com, JAKARTA— Ketua Umum Asosiasi Industri Pengalengan Ikan Indonesia (APIKI) Adi Surya mengatakan ekspor ikan kalengan asal Indonesia telah mampu menembus 80 negara.

“Sudah masuk ke kawasan Timur Tengah, Afrika, Eropa, Amerika, Australia, dan tentu Asia,”kata Adi, Minggu malam (15/4/2018).

Namun saat ditanya nilai ekspornya, Adi hanya memberitahu jika bisa mengecek data statistiknya untuk ekspor HS Sardine 1604.13 dan HS Macjarel 1604.15.

“Kapasitas terpasang kami untuk sardine dan makarel 235.000 ton/tahun,”kata Adi.

Tidak mendapat data ekspor dari asosiasi terkait, Bisnis pun menelusurinya ke Kementerian Perdagangan.

“Ekspor ikan tidak diatur, sehingga data ekspornya sepertinya tidak ada. Mungkin sebaiknya ditanya Kementerian KKP [Kementerian Kelautan dan Perikanan],” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, Senin (16/4/2018) ketika ditanyakan nilai ekspor ikan kalengan asal Indonesia.

Ketika ditanyakan harapan pengawasannya setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan belum lama ini mengumumkan adanya merek produk ikan makarel kalengan yang positif mengandung parasit cacing, Oke berkata singkat. “Kalau terkait temuan cacing, ditanyakan saja ke BPOM.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper