Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 4 Tantangan Pembangunan Infrastruktur Dasar

Kementerian PUPR mengungkapkan empat tantangan dalam pembangunan infrastruktur dasar.
Pekerja melintas di dekat baling-baling yang akan dirakit di Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo I di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Rabu (4/4/2018). Pembangkit listrik merupakan salah satu jenis infrastruktur yang pembangunannya dipercepat./JIBI-Paulus Tandi Bone
Pekerja melintas di dekat baling-baling yang akan dirakit di Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo I di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Rabu (4/4/2018). Pembangkit listrik merupakan salah satu jenis infrastruktur yang pembangunannya dipercepat./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan empat tantangan dalam pembangunan infrastruktur dasar.

"Pertama, disparitas antarwilayah terutama kawasan barat Indonesia dan kawasan timur Indonesia," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi dalam seminar nasional bertajuk Strategi Investasi Mewujudkan Infrastruktur Jalan yang Berkelanjutan di Kampus UI Depok, Jawa Barat, Jumat (13/4/2018).

Tantangan kedua, yakni mengenai daya saing nasional yang perlu terus didorong di antaranya dengan peningkatan konektivitas.

Ketiga, tingkat urbanisasi yang tinggi hingga mencapai 53 persen penduduk tinggal di kawasan perkotaan dan tantangan terakhir atau keempat adalah pemanfaatan sumber daya yang belum optimal dalam mendukung kedaulatan pangan dan energi.

"Guna menjawab tantangan-tantangan tersebut, menempatkan infrastruktur sebagai prioritas kebijakan pembangunan nasional merupakan pilihan yang logis dan strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Pasalnya, menurut Arie, ketersediaan dan kualitas infrastruktur yang memadai, berkontribusi pada peningkatan daya saing infrastruktur Indonesia.

"Infrastruktur yang semakin kompetitif merupakan kunci utama dalam menarik investasi ke Indonesia," tuturnya.

Daya saing infrastruktur Indonesia pada tahun 2012-2013 menempati posisi 78. Namun, dalam kurun 5 tahun berikutnya, yakni 2017-2018, Indonesia telah berada pada urutan 52 dari 137 negara.

Dia berharap peningkatan kualitas infrastruktur dalam negeri dapat menarik investasi ke Tanah Air yang telah memiliki predikat layak investasi dari sejumlah lembaga riset dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper