Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Warehouse Meningkat

Konsultan bisnis property, Jones Lang LaSalle merilis hasil riset yang menyatakan bahwa pada kuartal I tahun ini pergudangan atau warehouse mengalami kenaikan permintaan.

Bisnis.com, JAKARTA -- Konsultan bisnis property, Jones Lang LaSalle merilis hasil riset yang menyatakan bahwa pada kuartal I tahun ini pergudangan atau warehouse mengalami kenaikan permintaan.

Head of Research Jones Lang LaSalle (JLL) Indonesia, James Taylor mengatakan saat ini stok modern warehouse tercatat sebanyak 1,3 juta meter persegi. Ada pun harga sewa pada kuartal I ini berkisar antara Rp60.000 sampai Rp80.000 meter persegi.

"Di Jakarta saat ini pasokannya masih kurang karena pertumbuhan ecommerce dan pertumbuhan perusahaan teknologi," jelas James di Bursa Efek Indonesia, Rabu (4/4/2018).

Dia memprediksi dalam dua sampai tiga tahun ke depan akan masuk semakin banyak investor pergudangan ke Jakarta. Umumnya para investor ini akan fokus membidik pembangunan modern warehouse atau pergudangan modern.

"Maka kami berharap nantinya bisa meningkatkan angka permintaan," terang James.

Ada pun JLL Indonesia memprediksi pasokan yang dibutuhkan pada masa yang akan datang sekitar 500.000 meter persegi. Sepanjang kuartal I ini pasokan baru besal dari gudang milik PT Mega Manunggal Property di kawasan industri, M2100, Karawang, Jawa Barat.

"Sejauh ini pertumbuhan harga tanah untuk pergudangan cenderung stabil. Pertumbuhan angka sewa naik dari 5% menjadi 6%, begitu pula capital inbound yang terus mengalami peningkatan," jelas James.

Sebelumnya, Ekonom Bank Central Asia (BCA) David E. Sumual menyatakan dengan tren digitalisasi perdagangan saat ini mulai menjamur tren ketersediaan pergudangan yang bahkan dipasarkan melalui aplikasi internet. Dia memprediksi, ke depannya tren ini akan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

“Kalau lihat ke depannya, tren ini meningkat karena saya rasa UMKM menaruh barangnya juga di tempat itu [gudang],” terang David kepada Bisnis di Bank Indonesia, Senin (2/4/2018) lalu.

Dia menegaskan saat ini kredit untuk pergudangan memang baru akan tumbuh. Alasannya, banyak pengusaha besar yang juga beralih dari bentuk departemen store menjadi pergudangan. Begitu pula pengusaha menengah yang beralih dari ruko menjadi pergudangan.

“Saat ini belum tinggi, tetapi nanti dalam 3-5 tahun bisa lebih tinggi dari kredit perumahan. Sekarang kredit perumahan 11%, pergudangan ini bisa bergerak awal 5% sampai 8%,” kata David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper