Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Pastikan Semangat Penurunan Tarif Tol untuk Efisiensi Biaya Logistik

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan Presiden Joko Widodo meminta penurunan tarif tol hanya untuk efisiensi biaya angkutan logistik.
Foto aerial suasana lalu-lintas jalan tol Cikampek, di Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/3/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Foto aerial suasana lalu-lintas jalan tol Cikampek, di Bekasi, Jawa Barat, Senin (12/3/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan Presiden Joko Widodo meminta penurunan tarif tol hanya untuk efisiensi biaya angkutan logistik.

Seusai melaporkan kajian penurunan tarif tol kepada Presiden, Basuki mengatakan sedang mengkaji kemungkinan tarif untuk golongan 1 dan 2 tidak diturunkan.

"Tadi Presiden juga bilang, coba lihat, golongan 1 dan 2 jangan diturunkan, karena semangatnya untuk logistik," tuturnya di Kompleks Istana Kepresidenan pada Selasa (27/3/18).

Dia mengatakan pada dasarnya Presiden sepakat dengan kajian yang diberikan, yakni dengan penambahan konsesi dan regrouping.

Mekanisme memperpanjang konsesi dapat dilakukan di semua ruas tol, yang dilakukan dengan melihat cash deficiency support (CDS). Nantinya terlebih dahulu dihitung setiap ruasnya, dengan melihat penurunan selisih pendapatannya, sehingga debt service ditutup.

Basuki mengatakan penghitungan CDS akan terlebih dahulu dilakukan bersama dengan Menkeu, dan segera dilaporkan saat kunjungan kerja Presiden ke Madiun, Jawa Timur, Kamis (30/3/18).

"Pak Presiden minta akhir bulan ini, tadi saya bilang oke, saya hitung dan saya laporkan di Madiun karena ada peresmian di sana. Beliau bilang oke," ujarnya.

Untuk memastikan ketersediaan dana CDS, Menkeu rencananya akan mengundang PT SMI. Sebelumnya PT SMI telah memberikan CDS dalam Proyek Jalan Tol Bakauheni – Terbanggi Besar di Provinsi Lampung.

Basuki menambahkan ada permintaan dukungan CDS. Selain itu, juga tax holiday, serta aturan one dimention overload (ODOL).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper