Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TARIF JALAN TOL: Menteri PUPR Lapor ke Presiden Jokowi, Ini Kajian Penurunannya

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono telah menyampaikan kajian penurunan tarif jalan tol kepada Presiden Joko Widodo.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai melakukan pertemuan terkait rencana penurunan tarif tol di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (26/3/2018). Bisnis/Ipak Ayu H.N
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai melakukan pertemuan terkait rencana penurunan tarif tol di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (26/3/2018). Bisnis/Ipak Ayu H.N

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono telah menyampaikan kajian penurunan tarif jalan tol kepada Presiden Joko Widodo.

Basuki menekankan cara mendorong efisiensi angkutan logistik, salah satunya dapat ditempuh dengan penurunan tarif jalan tol.

Dia melaporkan, agar dapat membantu penurunan biaya logistik dapat ditempuh dengan dua cara, pertama dari biaya akan dilakukan penambahan masa konsesi dan regrouping.

“Kita cek semua, [jalan] tol rata-rata 30-40 [tahun], kita maskimumkan 50 [tahun]. Ini dampaknya ke golongan 3-5 sampai 20%-35%,” tuturnya seusai bertemu Presiden Joko Widodo, Selasa (27/3/2018).

Menurutnya, kemungkinan memperpanjang konsesi di semua ruas jalan tol dapat dilakukan dengan melihat cash deficiency support (CDS). Nantinya akan terlebih dahulu dihitung setiap ruasnya, dengan melihat penurunan selisih pendapatannya, sehingga dept service di tutup.

"Ini kan exercise semua tol, baik operasi mupun belum operasi. Kemudian, karena kemarin prosesnya kami sudah bahas di Menko Perekonomiam tadi pagi, BPJT sudah bahas dan BUJT, umumnya semua mendukung," ujarnya.

Basuki menambahkan ada permintaan dukungan CDS. Selain itu, juga tax holiday, serta aturan one dimention overload (ODOL).

Atas laporan Basuki, Jokowi menginstruksikan pihaknya dan Menteri Keuangan untuk menghitung CDS ini. "Setelah dihitung baru diputuskan. Secara umum beliau setuju dengan konsep ini," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper