Bisnis.com, JAKARTA— Pelaku usaha menilai dampak kenaikan suku bunga The Fed belum akan berimbas terhadap industri properti secara signifikan. Dampak kenaikan itu juga mesti dilihat kembali selama jangka waktu 3 bulan—6 bulan terutama untuk kaitannya dengan aktivitas ekonomi.
Dani Indra Bhatara Vice President Coldwell Banker Commercial mengatakan isu-isu kenaikan suku bunga The Fed akan lebih berpengaruh tergadap pergerakan saham. Sebab kata dia, berarti akan ada penarikan dana (outflow) ke amerika. Namun lanjut dia, properti, sebagai industri sektor riil tidak akan berdampak langsung terhadap penarikan dana itu.
“Efeknya tidak secara langsung terasa. Mungkin dari sisi investasi tertahan. Secara tidak langsung akan berakibat ke perkantoran, dan hal lain,” katanya, Minggu (25/03/2018)
Baca Juga
Dani mengatakan memang ada kemungkinan kenaikan The Fed berpengaruh pada kenaikan suku bunga acuan bank Indonesia. Akan tetapi jika kenaikan itu masih secara perlahan, maka pengaruhnya juga tidak terlalu tinggi.
Dia menjelaskan dulunya baik konsumen dan pengembang bergantung kepada perbankan dari sisi pembiyaan, imbasnya pada saat kenaikan suku bunga akan begitu terasa. Namun, saat ini kata dia Bank Indonesia juga tidak serta merta menurunkan suku suku atau menaikkan suku bunga. Pengembang juga tak banyak bergantung pada pembiayaan pebankan karena memiliki alternatif pembiayaan lainnya.
Sementara itu Candra Ciputra, Direktur Ciputra Grup mengatakan rencana kenaikan suku bunga The Feed memang perlu diantisipasi. Tapi semestinya memang tidak terlalu banyak dampaknya karena telah tercermin pada suku bunga acuan bank Indonesia dan harga saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel