Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meikarta Ingin Dorong Pendidikan Indonesia

Lippo Group melalui Meikarta melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan sepuluh institusi Global dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan teknologi di Jakarta pada Rabu (21/3/2018).
Chief Executive Officer Lippo Group James T. Riady menyampaikan sambutan sebelum menyaksikan penandatanganan kerja sama  di bidang logistik dan fintech antara Meikarta dengan Sembilan korporasi kelas dunia, di Jakarta, Selasa (20/3/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Chief Executive Officer Lippo Group James T. Riady menyampaikan sambutan sebelum menyaksikan penandatanganan kerja sama di bidang logistik dan fintech antara Meikarta dengan Sembilan korporasi kelas dunia, di Jakarta, Selasa (20/3/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Lippo Group melalui Meikarta melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan sepuluh institusi Global dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan teknologi di Jakarta pada Rabu (21/3/2018).

Perjanjian kerja sama dan investasi bersama yang dilakukan dengan institusi pendidikan diharapkan dapat mewujudkan kawasan Meikarta menjadi pusat pendidikan dalam rangka transformasi manusia menjadikan Indonesia lebih maju.

Pada acara tersebut, Bambang Soesatyo, Ketua DPR, juga turut hadir meramaikan dan mendukung penandatangan nota kesepakatan ini.

Bambang mengemukakan pendidikan Indonesia dinilai masih memerlukan bantuan dan dorongan untuk peningkatan kualitas walaupun dari segi kuantitas jumlah perguruan tinggi di Indonesia sudah cukup banyak.

Dengan bekerjasamanya Meikarta dengan institusi pendidikan global seperti Columbia University Medical Centre, University College London(UCL), dan University of North Carolina, Bambang yakin dengan kekuatan modal jaringan, teknologi, sistem, dan pengalaman institusi tersebut akan mendukung misi pemerintah dalam pembangunan nasional, menciptakan lapangan kerja, dan membawa manfaat bagi masyarakat.

Menurut data World Bank 2017, Indonesia membutuhkan waktu 45 tahun untuk mengejar ketinggalan pendidikan. Padahal, pemerintah pusat dan DPR telah mengalokasikan dana pendidikan sebesar 20% dari APBN. Dana sebesar 444 triliun dari total belanja negara sebesar 2200 triliun sudah disebar ke 20 kementerian dan lembaga yang memiliki peran memajukan pendidikan nasional.

“Bisa kita lihat besarnya dana yang dilepas oleh negara terhadap kelangsungan masa depan bangsa dan akhirnya kita gagal mempersiapkan generasi selanjutnya. Nantinya bangsa kita hanya akan menjadi bayang-bayang dari bangsa lain,” ujarnya.

Bambang juga berharap dengan adanya kerjasama dengan institusi global, Lippo Group dapat memberikan beasiswa untuk masyarakat yang kurang mampu agar bisa merasakan pendidikan dengan kualitas tinggi.

“Saya berharap agar kelak kampus yang dibangun nanti, jangan menjadi menara gading yang jauh dari realitas sosial. Kampus yang berdisi harus menjadi pusat cahaya ilmu pengetahuan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Finna U. Ulfah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper