Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Atasi Kerugian Petani Akibat Gulma, Syngenta Indonesia Rilis Herbisida Apiro

Guna membantu petani mengurangi kerugian akibat gulma, Syngenta Indonesia meluncurkan herbisida padi terbaru Apiro.
Ilustrasi petani/Reuters
Ilustrasi petani/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Guna membantu petani mengurangi kerugian akibat gulma, Syngenta Indonesia meluncurkan herbisida padi terbaru Apiro.

Syngenta Indonesia membutuhkan waktu lebih dari 5 tahun serta menggelontorkan dana lebih dari US$200 juta untuk produk tersebut.

Peluncuran produk terbaru tersebut juga untuk mempertahankan posisi pasar produk perlindungan tanaman di Indonesia.

Herbisida baru ini diyakini dapat membantu petani untuk menghindari kehilangan potensi hasil panen 30%-40% karena secara efektif mengendalikan banyak jenis gulma. Selain itu, Apiro juga diklaim aman terhadap tanah, lingkungan, dan tanaman padi.

"Kami meyakini produk herbisida Apiro ini dapat membantu petani meningkatkan produktivitas padi. Gulma merupakan hama yang sangat sulit diberantas dan merugikan petani karena potensi kerugian hasil panen bisa mencapai 30%-40%," ujar ujar Alex Berskovskiy, ASEAN Territory Head Syngenta, Rabu (14/3).

Dia menjelaskan bahwa rata-rata nilai kerugian akibat gulma di seluruh dunia mencapai US$75,6 miliar per tahun.   

Menurutnya, herbisida Apiro apat membantu petani untuk menghindari kehilangan potensi karena secara efektif mengendalikan banyak jenis gulma dan fleksibel dalam metode aplikasi.

Apiro, ujar Alex, dikembangkan sejak 2011. Produk tersebut  resmi diperkenalkan kepada lebih dari 1.000 petani dari sejumlah daerah di Pulau Jawa pada Rabu (14/3) di pusat research & development Syngenta Indonesia di Cikampek, Jawa Barat.

Dia menjelaskan untuk pengembangan teknologi perlindungan tanaman baru dibutuhkan investasi US$ 200 juta-US$ 300 juta.

"Kami menginvestasikan dana sebesar US$1,4 miliar untuk keperluan penelitian dan pengembangan teknologi baru di seluruh dunia," ungkap Alex.

Country Head Syngenta Indonesia, Parveen Kathuria menambahkan, petani di Indonesia masih mengendalikan gulma dengan cara manual. Padahal, katanya, ada sejumlah pilihan produk dengan teknologi terbaru, seperti halnya Apiro.

Dia menjelaskan bahwa produk herbisida Apiro sangat mudah diterapkan." Ini adalah produk satu aplikasi dan satu solusi. Penggunaan sangat mudah, yakni spray atau splash.

Menurutnya, Apiro aman untuk kesehatan, lingkungan, dan tanaman. "Kami menetapkan target produksi Apiro tahun ini. Berapa pun permintaan bisa kami penuhi dari pabrik Syngenta di Gunung Putri, Bogor."

“Seberapa besar permintaannya, kami bisa memenuhi permintaan tersebut."

Head of Marketing Syngenta Indonesia Dedy Koerniawan menjelaskan upaya Syngenta dalam memasarkan produk baru itu.

Nantinya, Apiro akan dipasarkan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Dia menjelaskan bahwa untuk 1 hektare tanaman bisa menggunakan 350 mililiter Apiro dengan harga sekitar Rp370.000.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper