Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Modern Industrial Estate Incar Penjualan Lahan Hingga Rp1 Triliun

PT Modern Industrial Estate menargetkan penjualan lahan senilai Rp1 triliun pada tahun ini atau naik dari tahun lalu senilai Rp700 miliar.
Pekerja kawasan industri/Reuters-Beawiharta
Pekerja kawasan industri/Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA—PT Modern Industrial Estate menargetkan penjualan lahan senilai Rp1 triliun pada tahun ini atau naik dari tahun lalu senilai Rp700 miliar.

Pascall Wilson, Presiden Direktur Modern Industrial Estate, mengatakan pihaknya meyakini permintaan lahan industri di kawasannya akan tumbuh antara 15% hingga 20% dibandingkan dengan tahun lalu.

"Faktor yang mendorong pertumbuhan permintaan lahan industri adalah sudah akan mulai beroperasinya pintu tol Cikande yang dijadwalkan bulan ini. Hal itu mengakibatkan akses ke kawasan industri Modern Cikande akan lebih mudah dan jarak tempuh lebih cepat," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (8/3/2018).

Walaupun 2018 adalah tahun politik dan investor memiliki banyak pertimbangan, Pascall optimistis hal ini tidak akan menghalangi perseroan mencapai target penjualan yang telah ditetapkan. Selain karena faktor akses yang lebih mudah dibandingkan dengan kawasan industri lain seperti di Cikarang, ketersediaan infrastruktur untuk industri seperti gas, listrik, akses komunikasi dan pengolahan limbah industri tersedia dengan lengkap.

Dia menyebutkan di kawasan industri seluas 3.175 hektare ini telah tersedia hunian berupa perumahan sederhana yang akan memudahkan pekerja untuk mendapatkan tempat tinggal. Pihaknya menargetkan setiap tahun dapat membebaskan lahan minimal 200 hektare untuk membangun fasilitas yang memadai. 

"Dari sisi produk kami tentukan produk baru, enggak hanya siap bangun tapi ada standar building, kami lengkapi hotel juga sudah mulai dibangun pada 2017 dan akan mulai operasi Maret atau April tahun ini," katanya.

Selain itu, perseroan juga bakal menambahkan kawasan komersial baru juga yang dilengkapi dengan park garden. Saat ini, dari luas total 3.175 hektare, area yang telah dikembangkan mencapai 1.400 hektare lebih dari 250 perusahaan pengguna.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper