Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang Puas dengan Pemanfaatan Gas Buang di Semen Indonesia, Tuban

Perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup Jepang Kunihiro Suga mengaku puas dengan pembangunan Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) atau pemanfaatan gas buang di Pabrik Semen Indonesia Tuban, Jawa Timur untuk mengurangi emisi CO2.
Ilustrasi semen./JIBI
Ilustrasi semen./JIBI

Bisnis.com, TUBAN—Perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup Jepang Kunihiro Suga mengaku puas dengan pembangunan Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) atau pemanfaatan gas buang di Pabrik Semen Indonesia Tuban, Jawa Timur untuk mengurangi emisi CO2.

“Saya telah melihat sendiri dengan naik turun tangga, Proyek ini sudah dijalankan dengan baik dan akan kami laporkan hasil tersebut ke Pemerintah Jepang," kata Kunihiro, usai melihat Pabrik Semen Indonesia di Tuban, Selasa (28/2/2018).

Kunihiro, yang juga CEO Global Enviromental Center (GEC) Foundation, mengatakan, pembangunan WHRPG pabrik Tuban merupakan kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang melalui skema Joint Crediting Mechanism (JCM), dan Jepang memberikan subsidi sebesar US$11 juta dolar untuk pembangunan proyek ini.

Direktur Enjiniring dan Proyek Semen Indonesia Tri Abdisatrijo mengatakan PT Semen Indonesia terus berkomitmen membuat lingkungan yang ramah dalam setiap kegiatan operasionalnya, di antaranya membangun WHRPG di Pabrik Tuban yang bekerja sama dengan JFE Engineering Jepang.

Proyek pemanfaatan gas buang di Pabrik Tuban mampu mengurangi emisi CO2 sebesar 122.358 ton per tahun, atau setara dengan penanaman 4.295 batang pohon trembesi di lahan seluas 96 hektare.

"Seperti diketahui bahwa pohon trembesi merupakan pohon terbaik dalam menyerap CO2, satu pohon trembesi mampu menyerap 28,5 ton CO2 per tahun," katanya.

Proyek WHRPG di pabrik Tuban telah dilakukan di seluruh pabrik, yakni Tuban 1, 2, 3 dan 4 yang diinisiasi sejak 2014.

"WHRPG di Tuban ini merupakan terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara yang mampu menghasilkan daya listrik sebesar 30,6 MW," katanya.

Ia menjelaskan dalam operasionalnya WHRPG tidak menggunakan batu bara atau BBM, namun menggunakan panas dari gas buang operasional pabrik.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Ratna Ariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper