Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Tegaskan Pro Ekonomi Digital

Bank Indonesia menegaskan posisi sebagai bank sentral yang pro inovasi, deregulasi, dan efisiensi ekonomi di tengah perkembangan ekonomi digital.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (barisan depan, mulai dari kanan), Menteri Keuangan Sri Mulyani, Direktur IMF Christine Lagarde, dan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berfoto bersama saat acara High Level International Conference di Jakarta, Selasa (27/2)./JIBI-Abdullah Azzam
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (barisan depan, mulai dari kanan), Menteri Keuangan Sri Mulyani, Direktur IMF Christine Lagarde, dan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berfoto bersama saat acara High Level International Conference di Jakarta, Selasa (27/2)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia menegaskan posisi sebagai bank sentral yang pro inovasi, deregulasi, dan efisiensi ekonomi di tengah perkembangan ekonomi digital.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menuturkan pihaknya selalu mendukung perusahaan yang mengembangkan teknologi dalam manajemennya. Namun, bank sentral mengharapkan perusahaan memahami risiko kegiatan ekonomi digital, seperti pencucian uang dan risiko siber lainnya.

"Kami ingin meyakini pemain mengerti risikonya," ujarnya dalam diskusi di High-Level International Conference di Jakarta, Selasa (27/2/2018).

Bank sentral berharap pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia dapat memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mendorong daya saing.

Dalam kesempatan yang sama, Financial Counselor & Director Monetary and Capital Market Department IMF Tobias Adrian mengimbau para pembuat kebijakan, khususnya pejabat bank sentral, untuk berhati-hati dalam membangun iklim ekonomi di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital.

"Perlu diperhatikan di dalam membuat kebijakan, bagaimana menjadikan lingkungan itu aman bagi pelaku ekonomi secara keseluruhan," tuturnya.

Para pembuat kebijakan pun disarankan membuat kebijakan yang menjamin keamanan dalam pengembangan sistem.

Adapun High-Level International Conference yang berlangsung pada 26-27 Februari 2018 merupakan bagian dari kegiatan menuju Annual Meeting IMF-World Bank 2017, yang bakal diselenggarakan di Bali.

Acara ini turut dihadiri Menko Maritim Luhut B. Panjaitan dan Chairman Monetary of Singapore Tharman Shanmugaratnam, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Anggota dewan dari Australia Wayne Swan, serta Director IMF Asia Pacific Departement Changyong Rhee, Deputi Gubernur Banko Sentral ng Pilipinas Diwa Guinigundo, dan Asisten Gubernur Bank of Thailand Chantavarn dan Deputi Gubernur Bank Negara Malaysia Jessica Chew.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper