Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirut Bulog: Beras Impor Hanya 261.500 Ton Sampai Februari

Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan beras impor yang akan tiba hingga akhir Februari 2018 berjumlah 261.500 ton. Angka ini kurang dari target sebelumnya yakni 281.000 ton
Pekerja memindahkan karung berisi beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (19/1)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Pekerja memindahkan karung berisi beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (19/1)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, INDRAMAYU - Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan beras impor yang akan tiba hingga akhir Februari 2018 berjumlah 261.500 ton. Angka ini kurang dari target sebelumnya yakni 281.000 ton

"261.000 ton khusus beras impor, saya sudah cek ada yang di pelabuhan, ada yang sudah bongkar atau sudah di perairan Indonesia," kata Djarot di Pendopo Bupati Indramayu, Jawa Barat, Selasa (27/2/2018).

Dari tiga negara yang mendapat kontrak pengadaan beras yakni Thailand, Vietnam dan India, hanya India yang belum memasok beras ke Indonesia. Dia mengklaim waktu India untuk impor beras ke Indonesia sudah cukup sempit.

Pihaknya belum dapat memastikan apakah India akan mendapat sangsi dari pemerintah karena melanggar kontrak atau malah akan ada perpanjangan kontrak untuk memasok sisa sekitar 20.000 ton beras. Keputusan tersebut hanya akan ditentukan oleh pemerintah sebagai regulator.

"Ada banyak kasus yang berbeda, ada yang ditolak, ada yang diberi perpanjangan waktu. Tergantung kebijakan," ujarnya.

Pernyataan ini berbeda dengan yang diutarakan Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Siti Kuwati. Dia mengaku beras impor diprediksi akan tiba seluruhnya sebelum memasuki bulan Maret 2018.

“Insyaallah [optimis beras impor tiba seluruhnya sebelum Maret],” kata Siti kepada Bisnis.

Sebelumnya Bulog mendapat mandat dari pemerintah untuk melakukan impot beras. Kontrak yang diberikan pemerintah akan berakhir pada 28 Februari 2018. Badan plat merah itu harus memasok seluruh beras sebelum Maret dengan total 281.000 ton dari target sebelumnya 500.000 ton.

Menurutnya, saat ini pemerintah hanya menunggu beras impor dari India. Negara baru mengkonfirmasi akan memasok beras menjelang akhir kontrak. Dari total yang ada, hanya tersisa 19.500 ton beras yang belum dipasok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper