Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah mengklaim penyerapan anggaran belanja yang telah dialokasikan semakin membaik yang tercermin dari realisasi belanja yang terus meningkat dalam 3 tahun terakhir.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penyerapan anggaran belanja telah membaik, karena penyerapan pada 2017 mencapai 96,9% dari taget yang ditentukan.
"Kenaikannya juga cukup impresif, dalam 3 tahun terakhir kalau 2015 dari belanja yang kita anggarkan hanya 78%, sedangkan 2016 meningkat menjadi 82%," katanya dalam Workshop Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), di Jakarta, Senin (26/2/2018).
Lebih lanjut, pihaknya akan lebih fokus pada peningkatan kualitas pengadaan barang/jasa (PBJ) dari sisi kecepatan, akuntabilitas, efisiensi, dan efektifitas dari belanja tersebut.
Menurutnya, pengadaan PBJ di lingkungan pemerintah juga dapat menstimulasi ekonomi, menciptakan efisiensi, dan persaingan yang sehat.
"Dan pada akhirnya menciptakan pemerataan kesejahteraan di seluruh rakyat Indonesia," jelasnya.
Adapun, nilai belanja dalam APBN 2018 senilai Rp2.220,7 triliun, yang mana Rp1.454,4 adalah belanja pemerintah pusat dan Rp766,2 triliun adalah dana transfer ke daerah.
Sementara itu, jumlah belanja K/L mencapai Rp847,4 triliun, dan 24% (Rp203,9 triliun) dari belanja tersebut adalah belanja modal.
Belanja operasional barang mencapai 37% dari seluruh belanja pemerintah pusat, atau Rp320 triliun, dan tahun ini belanja tersebut akan ditingkatkan menjadi Rp524 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel